Sabtu, 24 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ismawan, Waspada Gempa Meski Tinggal di Zona Sesar Belum Dipetakan

Gempa bumi bisa terjadi kapan saja. Acapkali pergerakan sesar yang terjadi adalah sesar-sesar baru yang belum dipetakan.

Kamis, 11 Januari 2024
A A
Pakar Geologi Unpad, Dr. Ismawan. Foto unpad.ac.id.

Pakar Geologi Unpad, Dr. Ismawan. Foto unpad.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. Ir. Ismawan. MT, mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap bencana gempa bumi yang tidak bisa diprediksi. Mitigasi bencana gempa juga sangat diperlukan.

Ismawan menjelaskan bahwa penyebab gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumedang beberapa waktu lalu karena ada pergerakan patahan aktif yang termasuk dalam jenis gempa tektonik. Sementara pergerakan sesar dalam gempa Sumedang ternyata selama ini belum terpetakan.

Ismawan pun mengimbau masyarakat senantiasa sigap menyikapi peristiwa gempa bumi, walaupun berada di daerah yang tidak pernah dipetakan ada patahan.

Baca Juga: Usai Status Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Setinggi 2 Km

“Meskipun kita tidak berada di daerah yang selama ini sudah dipetakan, tetapi tetap harus waspada,” ujar Ismawan dalam Bincang Santai FTG pada 9 Januari 2024.

Ia menjelaskan bahwa umumnya, gempa bumi tektonik tidak menunjukan tanda-tanda dan terjadi secara tiba-tiba. Penelitian untuk mengetahui lokasi dan letak sesar sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan. Untuk sesar yang sudah ditemukan pun, studi masih harus tetap dilakukan untuk menjelaskan arah sesar.

“Sebab kalau ada gempa yang paling rusak itu sepanjang garis itu. Kalau gempanya tidak terlalu besar, meskipun merusak, goncangan saja mungkin tidak membuat infrastruktur yang cukup besar rusak,” kata Ismawan.

Baca Juga: Status Gunung Marapi Naik Level Siaga, Waspadai Gas Beracun

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: gempa Sumedanggempa tektonikPakar Geologi Unpad Dr Ismawanpergerakan sesarzona sesar

Editor

Next Post
Amblesan tanah di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Foto Dok. BPBD Semarang.

Riset BRIN, Amblesan Tanah Jadi Bahaya Tersembunyi karena Sulit Terdeteksi

Discussion about this post

TERKINI

  • Rumah rusak akbat gempa bumi M6,3 di Bengkulu, 23 Mei 2025 dinihari. Foto Dok. BPBD Bengkulu.Gempa Bumi M6,3 Guncang Bengkulu, 34 Unit Bangunan Rusak
    In Bencana
    Jumat, 23 Mei 2025
  • Dampak puting beliung di Kabupaten Kuantan Sengigi, Riau, 21 Mei 2025. Foto BPBD Kuantan Sengigi.Dalam 24 Jam, Sebanyak 42 Bencana Hidrometeorologi Landa Tanah Air
    In Bencana
    Kamis, 22 Mei 2025
  • Pusat gempa dangkal 5,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mataram, Lombok Barat, pada Minggu, 18 Mei 2025. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat gempa BMKG.Kota Mataram Diguncang Lindu 5,2 Magnitudo Dirasakan Skala III MMI
    In News
    Minggu, 18 Mei 2025
  • Ilustrasi manusia terdampak cuaca panas ekstrem. Foto Franz26/pixabay.com.Riset BRIN, Perubahan Iklim Picu Penyebaran Penyakit TB, Stroke hingga Infeksi Menular karena Air
    In IPTEK
    Jumat, 16 Mei 2025
  • Warga Rempang berkumpul, berpantun, berorasi dan bersalawat untuk menolak relokasi. Foto Istimewa.Rekomendasi Pakar Sosioagraria, Kebijakan PSN Pulau Rempang Harus Dievaluasi Total
    In Lingkungan
    Jumat, 16 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media