Sabtu, 1 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Varian Virus Influenza Berbeda, Respons Kekebalan Tubuh Berpotensi Lambat

Virus influenza patut untuk diwaspadai karena virus ini memiliki potensi untuk berevolusi yang sangat dinamis, memiliki kemampuan bermutasi, melakukan rekombinasi, dan percampuran genetik antar varian dengan cepat.

Senin, 27 Oktober 2025
A A
Ilustrasi ramuan pereda influenza. Foto fotoblend/pixabay.com.

Ilustrasi ramuan pereda influenza. Foto fotoblend/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kasus influenza mengalami lonjakan cukup signifikan dalam satu bulan terakhir. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 9 Oktober 2025, perbandingan pasien positif influenza pada pekan ke-40 mencapai prosentase 55 persen.

Mobilitas masyarakat yang kembali tinggi pascapandemi Covid-19 dan dampak perubahan musim dapat memengaruhi pola penyebaran penyakit yang menjadi faktor peningkatan risiko penularan influenza.

Namun virus influenza yang datang belakangan ini, menurut Guru Besar Mikrobiologi Klinik UGM, Prof. Tri Wibawa adalah varian yang berbeda dari sebelumnya. Ada potensi kekebalan tubuh tidak lagi mengenalinya, sehingga kekebalan tubuh terlambat untuk merespon dan tidak dapat melindungi lagi.

Baca juga: Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi

“Penurunan efektivitas kekebalan ini terjadi melalui mekanisme yang dikenal dengan antigenic drift dan antigenic shift,” jelas Tri, Senin, 27 Oktober 2025.

Virus influenza patut untuk diwaspadai karena virus ini memiliki potensi untuk berevolusi yang sangat dinamis, memiliki kemampuan bermutasi, melakukan rekombinasi, dan percampuran genetik antar varian dengan cepat. Kondisi tersebut menyebabkan kemunculan varian baru dengan konsekuensi menurunkan efektivitas kekebalan populasi, baik yang berasal dari vaksin maupun infeksi alami sebelumnya.

Sementara respons kekebalan tubuh manusia setiap orang berbeda yang bekerja berdasarkan pengenalan terhadap komponen dari virus yang pernah masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Covid-19vaksin influenzavarian virusvirus influenza

Editor

Next Post
Interaksi wisatawan mancanegara dengan gajah kawasan ekowisata Tangkahan yang berada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Foto Dok. Soetana Hasby/Wanaloka.com.

Hutan Ulu Masen di Aceh Jadi Lokasi Riset Aksi Atasi Konflik Gajah dan Manusia

Discussion about this post

TERKINI

  • Tongkang pengangkut batubara di perairan Sungai Mahakam. Foto Dok Wanaloka.com.Masyarakat Sipil Tolak AZEC, Solusi Palsu Perpanjang Ketergantungan Energi Fosil
    In Lingkungan
    Kamis, 30 Oktober 2025
  • Tepung mocaf dari olahan ubi kayu. Foto Dok. IKBIS.Ubi Kayu Berpotensi Jadi Pengganti Tepung Terigu Impor
    In Rehat
    Rabu, 29 Oktober 2025
  • Kayu sagu laminasi. Foto Dok. Direktorat PUI UGM.Kayu Laminasi, Solusi Keterbatasan Kayu Solid Akibat Alih Fungsi Hutan
    In IPTEK
    Rabu, 29 Oktober 2025
  • Peneliti BRIN, M. Reza Cordova menjelaskan asal muasal mikroplastik dalam air hujan. Foto Dok. Sekolah Air Hujan.Reza Cordova, Cemaran Mikroplastik Terindikasi dalam Udara di 18 Kota Pesisir di Indonesia
    In Sosok
    Selasa, 28 Oktober 2025
  • Ilustrasi PLTU batu bara. Foto jplenio/pixabay.comWalhi Pastikan Target Iklim Second NDC Indonesia Semu, Gagal Menjawab Keadilan Iklim
    In Lingkungan
    Selasa, 28 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media