Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Walhi: Waspada, Laporan Sintesis IPCC Membawa Solusi Palsu Krisis Iklim

Negara-negara menyiapkan solusi kebijakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Namun perlu dikritisi, adakah solusi palsu yang dibawanya?

Sabtu, 25 Maret 2023
A A
Ilustrasi pembukaan hutan untuk pertambangan emas. Foto Mhy/pixabay.com

Ilustrasi pembukaan hutan untuk pertambangan emas. Foto Mhy/pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional menilai alarm peringatan yang kembali digemakan Sintesa Laporan Penilaian keenam (AR6) yang dikeluarkan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) – badan PBB yang bertanggung jawab untuk sains iklim – menunjukkan dampak iklim yang semakin cepat dan keras. Negara-negara berkembang diprediksi akan merasakan dampaknya terlebih dahulu, meskipun akhirnya akan mempengaruhi semua bentuk kehidupan di Bumi.

Laporan terbaru menyarankan untuk dilakukan pengurangan emisi yang cepat dan signifikan dari sumbernya. Sebab infrastruktur bahan bakar fosil yang sudah ada saat ini akan membuat batas kenaikan 1,5 derajat terlampaui.

“Sayangnya, keputusan yang dibuat saat ini bergantung pada solusi-solusi palsu, berbahaya, dan berisiko. Alih-alih transformasi mendalam dan sistemik yang benar-benar dibutuhkan,” kata Deputi Eksternal Walhi Nasional, Ode Rakhman dalam siaran pers Walhi tertanggal 21 Maret 2023.

Baca Juga: Ini Sumber Gempa Dangkal Darat di Kepakisan dan Dieng Wonosobo

Dan solusi palsu tersebut tercantum dalam laporan IPPC. Di satu sisi, IPPC secara jelas menegaskan bahwa hanya melalui pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang ekstensif, cepat dan berkelanjutan akan mampu membatasi pemanasan global. Juga memproyeksikan emisi CO2 kumulatif dari infrastruktur bahan bakar fosil yang ada selama ini dan yang sedang direncanakan akan melampui batasan budget karbon untuk 1,5°C.

Namun di sisi lain, laporan tersebut juga masih memasukkan opsi-opsi dari teknologi penghapusan karbondioksida (carbon diaoxide removal), hydrogen, amonia, biofuel dan gas fosil menjadi bagian dari peluang-peluang untuk meningkatkan aksi iklim.

Walhi menengarai opsi-opsi solusi palsu untuk mengatasi perubahan iklim yang ditampilkan secara sentral dalam Laporan IPCC akan mengkhawatirkan. Sebab laporan tersebut akan menjadi pembenaran bagi banyak negara untuk menghindari upaya yang lebih sistematis dan ambisius dalam menekan emisi GRK.

Baca Juga: MoU KLHK dan MA Lindungi LHK dengan Menambah Hakim Lingkungan

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: industri fosilIPCCkerusakan lingkunganpengurangan emisiperubahan iklimsolusi palsu krisis iklimWalhi Nasional

Editor

Next Post
Dampak pembukaan jalur tambang di Desa Wadas, pemukiman warga dilanda banjir. Foto Ist.

Dampak Pembukaan Jalur Tambang di Desa Wadas, Pemukiman Warga Dilanda Banjir

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media