Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Warga Bobo di Halmahera Selatan Menolak Ekspansi Penambangan Nikel

Sabtu, 16 Agustus 2025
A A
Warga Bobo di Kabupaten Halmahera Selatan menolak ekspansi penambangan nikel ke desanya, 14 Agustus 2025. Foto Gerakan Save Bobo.

Warga Bobo di Kabupaten Halmahera Selatan menolak ekspansi penambangan nikel ke desanya, 14 Agustus 2025. Foto Gerakan Save Bobo.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan #SaveBobo berkumpul di Balai Desa Bobo, Kecamatan Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis, 14 Agustus 2025. Mereka datang dan memprotes acara sosialisasi perusahaan tambang nikel PT Karya Tambang Sentosa (KTS), sebuah perusahaan yang disebut terafiliasi dengan raksasa nikel PT Harita Group.

Puluhan warga itu, sebagian besar perempuan dan pemuda, berdiri dengan membawa umbul-umbul yang mereka buat sendiri. Tulisan-tulisan itu bukan sekadar slogan, tapi seruan hidup: “Kami Menolak Perusahaan Masuk di Desa Bobo”, “Selamatkan Desa Bobo #SaveBobo”, “Hutan adalah Rumah Kami”, “ Tolak-Tolak PT IMS”, dan “Save Bobo: Tolak PT IMS”.

Di tengah acara sosialisasi berlangsung, warga menyampaikan penolakan total. Bahwa, mereka tidak datang untuk mendengar janji. Sebaliknya demi mempertahankan dan menjaga kampung dan ekspansi tambang nikel Harita Group.

Baca juga: Suwardi, Jika Gurun Pasir Bisa Dihijaukan, Lahan Marginal Indonesia pun Bisa Dipulihkan

Mersye Pattipuluhu, Pendeta Gereja Protestan Maluku, Jemaat di Desa Bobo mengatakan, penolakan yang dilakukan warga terhadap perusahaan yang hadir di desa mereka memiliki alasan kuat. Warga berbicara berdasarkan pengalaman di desa tetangga yang terdampak buruk akibat aktivitas tambang.

Selain itu, tidak ada jaminan masa depan, bahwa perusahaan akan menepati janji. Warga khawatir, 5,10, dan 20 tahun mendatang manajemen dan kepemilikan perusahaan berganti, besar kemungkinan perusahaan justru akan menutup pintu komunikasi dengan warga.

Tak hanya itu, kekhawatiran juga berdasarkan operasi tambang nikel selalu menimbulkan kerusakan ekosistem: perusakan hutan, pencemaran air, sungai, dan laut, hilangnya kebun rakyat, rusaknya pesisir, hingga memburuknya kesehatan warga.

Baca juga: Film Dokumenter tentang Bahaya Limbah Tailing Nikel di Morowali Diluncurkan

“Kehidupan, tanah, air, udara, dan masa depan generasi kami tidak dapat ditukar dan negosiasikan dengan alasan sempit maupun iming-iming kosong. Apalagi menyesatkan atas nama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan omong kosong,” tegas Mersye.

Sejalan itu, operasi tambang yang berlangsung, akan membuat laut yang merupakan ruang tangkap nelayan menjadi tercemar dan tergerus. Akibatnya, bisa membuat aktivitas melaut menjadi semakin jauh hingga mengakibatkan biaya produksi membengkak. Bersamaan dengan itu, hasil tangkapan menurun drastis.

Di sisi lain, keuntungan dari operasi tambang yang dijalankan justru hanya dinikmati oleh segelintir elit dan korporasi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Desa BoboGerakan #SaveBoboKabupaten Halmahera Selatanpenambangan nikel

Editor

Next Post
Suasana Pidato Kenegaraan Perdana Preside Prabowo Subianto di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, 15 Agustus 2025. Foto Muchlis Jr/BPMI Setpres.

Catatan Satya Bumi, Pidato Kenegaraan Prabowo Abaikan Penyelamatan Lingkungan Hidup

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media