“Kayu juga harus dipandang sebagai produk biologi serta menjadi unsur keberadaan hutan, yang manfaat dan fungsinya sudah ada sejak kayu tersebut dibentuk,” jelas dia.
Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Naik Lagi di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
Kayu dibentuk pohon dalam tahap-tahap yang memerlukan waktu panjang dan kondisi tertentu. Dengan pemahaman ini diharapkan pemanfaatan kayu dapat dilakukan lebih bijaksana.
“Sebagai material bentukan alam, kayu memiliki sifat-sifat khas, unik yang sifat-sifatnya banyak tidak dimiliki maupun bisa digantikan material lain,” papar dia.
Penelitian dalam bidang ilmu kayu, menurut dia perlu dikembangkan. Khususnya mendukung inovasi dalam teknologi pemrosesan kayu yang menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru untuk penggunaan kayu, meningkatkan efisiensi material, pengurangan limbah dan efisiensi produksi produk kayu.
Baca juga: Mengapa Warna Ayam Cemani Serba Hitam?
Pada kondisi zaman yang semakin kompleks, ilmu iayu perlu bersinergi lintas disiplin keilmuan. Ada teknologi kayu, silvikultur, bioteknologi, konstruksi, ilmu material, ilmu lingkungan.
“Juga berbagai disiplin ilmu lainnya, termasuk arkeologi dan konservasi warisan budaya,” pungkas dia. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post