Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Yonvitner: Mangrove Ibarat Ibu yang Diperlukan untuk Mengasuh Banyak Anak

Ekosistem mangrove punya peran penting karena keberadaannya mampu melindungi ekosistem lainnya di perairan.

Senin, 18 September 2023
A A
Guru Besar Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Yonvitner. Foto hacipb.or.id.

Guru Besar Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Yonvitner. Foto hacipb.or.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Sejatinya, mangrove memiliki fungsi dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat pesisir, baik secara ekologi maupun ekonomi. Perlu ada kegiatan yang dapat memberi informasi menyeluruh kepada masyarakat dan memberikan pandangan yang lengkap terkait ekosistem mangrove.

“Dalam pengelolaan ekosistem mangrove berbasis masyarakat, masyarakat Indonesia masih menyukai ada reward pada sebuah kegiatan pengelolaan mangrove. Ini penting menjadi indikator dalam rehabilitasi mangrove dari sisi masyarakat,” imbuh Yonvitner.

Baca Juga: Solidaritas Nasional untuk Rempang: Peristiwa Rempang 7 September Pelanggaran HAM

Mangrove memegang peranan penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDG) pilar ke-14, yang berfokus pada tata kelola laut dan pantai di Indonesia secara berkelanjutan. Mangrove tidak hanya memiliki nilai yang sangat besar bagi masyarakat lokal, tetapi juga pada aspek memulihkan hutan bakau yang akan mendukung pencapaian banyak SDG lainnya. Termasuk pengentasan kemiskinan dan kelaparan (SDG 1 dan SDG 2), memastikan mata pencaharian dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8), mengambil tindakan melawan dampak perubahan iklim (SDG 13) dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati (SDG 15).

“Jadi, mangrove mana yang akan kita pulihkan dan berapa besar serta berapa lama harus dipulihkan?” kata Guru Besar Perikanan dan Ilmu Kelautan itu.

Dalam menerbitkan wilayah landscape mangrove perlu dikomunikasikan bersama stakeholders baik pemerintah, swasta, masyarakat dan akademisi. Semua pihak dapat berkontribusi dalam pengelolaan dan atau rehabilitasi mangrove.

Kesatuan landscape mangrove yang menjadi objek pengelolaan menjadi sorotan perlu segera disusun regulasi dalam pengelolaan mangrove nasional. Ia berharap akan terwujud berkelanjutan untuk kedaulatan masyarakat pesisir dan kebermanfaatan untuk pengelolaan mangrove. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Ekosistem mangroveGuru Besar Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Yonvitnerkeanekaragaman hayatiRehabilitasi mangrove

Editor

Next Post
Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.

PSN Pulau Rempang, Ombudsman Sebut Ada Potensi Maladministrasi

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media