Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Zulfiadi Zulhan, Produksi Logam Tanpa Jejak Karbon Lewat Reaktor Plasma Hidrogen

Salah satu kontributor kenaikan suhu Bumi adalah industri pengolahan logam menggunakan blast furnace yang menghasilkan emisi CO cukup banyak.

Sabtu, 26 Oktober 2024
A A
Pakar Teknik Metalurgi FTTM ITB, Prof. Zulfiadi Zulhan. Foto metallurgy.itb.ac.id.

Pakar Teknik Metalurgi FTTM ITB, Prof. Zulfiadi Zulhan. Foto metallurgy.itb.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Guru Besar dari Kelompok Keahlian Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB), Prof. Zulfiadi Zulhan menyampaikan bahwa logam yang ada di muka bumi berasal dari meteor. Logam tersebut kemudian bereaksi dengan air dan oksigen sehingga berkarat dan menjadi bijih.

Keberadaan bijih akan dipetakan kegiatan eksplorasi teknik geologi dan teknik geofisika. Selanjutnya, proses penambangan bijih dilakukan oleh teknik pertambangan. Hingga akhirnya sampai di pabrik pengolahan yang menjadi tanggung jawab teknik metalurgi.

Bijih yang sudah masuk ke pabrik pengolahan akan melalui berbagai proses hingga akhirnya menjadi logam. Proses yang dilalui adalah kominusi, konsentrasi, ekstraksi, dan pemurnian. Tidak hanya mengolah logam, teknik metalurgi juga berperan dalam mendaur ulang logam yang sudah tidak terpakai menjadi logam baru lagi.

Baca Juga: Pelibatan Petani Lokal dan Petani Muda Jadi Kunci Keberhasilan Food Estate?

Sementara kenaikan temperatur muka bumi sudah mencapai angka 1,58 derajat Celcius. Salah satu kontributornya adalah industri pengolahan logam menggunakan blast furnace yang menghasilkan emisi CO cukup banyak.

“Masalah ini harus segera diatasi sebelum menyebabkan risiko kekeringan, gelombang panas, juga curah hujan yang tidak teratur,” kata Zulfiadi dalam Orasi Ilmiah Guru Besar yang digelar di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Sabtu, 12 Oktober 2024.

Dalam pidato orasi imiahnya yang berjudul “Reaktor Plasma Hidrogen untuk Produksi Logam yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan”, Zulfiadi menjelaskan upaya memproduksi logam yang tidak meninggalkan jejak karbon adalah melalui reaktor plasma hidrogen yang memanfaatkan hidrogen sebagai reduktornya.

Baca Juga: Food Estate Terbukti Gagal dan Rugikan Petani, Koalisi Sipil Tuntut Hentikan

“Hingga saat ini telah dilakukan berbagai percobaan dalam skala laboratorium untuk memproduksi logam menggunakan reaktor plasma hydrogen,” jelas dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Artificial IntelligenceFTTM ITBjejak karbonProf. Zulfiadi Zulhanreaktor plasma hidrogenstainless steel

Editor

Next Post
Talkshow peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Bantul, 27 Oktober 2024. Foto Istimewa.

Bumi Rusak, Dampak Manusia Abaikan Ibadah dengan Urusan Lingkungan

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media