Proses translokasi satwa melibatkan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Dinas Pertanian Kota Semarang, Balai Veteriner Kelas A Semarang, Balai Besar KSDA Papua Barat, serta PT. Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang dan Maskapai Garuda Indonesia CSC Semarang. Juga mendapat dukungan dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem melalui Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati di Jakarta.
Baca Juga: Hati-hati, Penyakit Jantung Mengintai Generasi Jompo
Darmanto menjelaskan, proses translokasi satwa menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dalam pengangkutannya dilengkapi dengan dokumen pendukung. Meliputi hasil uji PCR dan uji serologis dari Balai Veteriner Kelas A Semarang yang menyatakan semua satwa kondisi sehat atau bebas flu burung (Avian influenza), Surat Keterangan Kesehatan Satwa (SKKH) dari Dinas Pertanian Kota Semarang; Sertifikat Kesehatan dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, dan Surat Angkut Tumbuhan Satwa Liar Dalam Negeri (SATS-DN) dari Balai KSDA Jawa Tengah.
Kegiatan translokasi ini merupakan rangkaian Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2022 dengan tema “Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara: Memupuk Kecintaan pada Alam dan Budaya Nusantara”. [WLC02]
Sumber: menlhk.go.id
Discussion about this post