Senin, 19 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Hati-hati, Penyakit Jantung Mengintai Generasi Jompo

Anda masih muda, malas bergerak, lebih suka rebahan, dan gampang sakit? Waspadalah karena anda adalah generasi jompo yang rentan terserang penyakit jantung.

Senin, 18 Juli 2022
A A
Ilustrasi serangan jantung. Foto Pexels/pixabay.com.

Ilustrasi serangan jantung. Foto Pexels/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Habibie Arifianto mengingatkan soal bahaya penyakit jantung pada “generasi jompo”. Istilah “generasi jompo” bukan berarti sudah lanjut usia. Sebaliknya, istilah ini ditujukan bagi mereka yang masih berusia muda, tetapi mudah kelelahan, pegal-pegal, bahkan sakit meski tidak ‘melakukan apa-apa’. Generasi yang seharusnya masih bugar secara fisik, tetapi sering pakai koyo, minyak angin, kebanyakan rebahan, dan malas bergerak, apalagi olahraga.

Kebiasaan buruk tersebut tidak baik bagi kesehatan jantung. Khususnya bagi mereka yang kecanduan merokok, menggunakan vape, dan mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan natrium atau garam.

“Juga menurunkan kebugaran serta kapasitas paru dan jantung. Lebih mudah ngos-ngosan,” kata Habibie.

Baca Juga: Penyakit Jantung Jadi Penyebab Mayoritas Jamaah Haji 2022 Meninggal

Badan jarang bergerak turut menyebabkan muscle wasting atau pengecilan masa otot rangka yang berakibat pada frailty alias keringkihan.

“Kalau sudah ringkih biasanya akan mengakibatkan masalah di seluruh organ, bukan hanya jantung,” imbuh Habibie.

Rentan Berpenyakit Jantung

Kesehatan jantung erat kaitannya dengan kebugaran fisik. Generasi jompo yang jarang bergerak tentu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Padahal manfaat yang didapat apabila banyak bergerak, termasuk olahraga, adalah memperbaiki fungsi pembuluh darah sehingga bisa mencegah penggumpalan darah.

Aktivitas fisik dan olahraga juga bisa menurunkan tekanan darah, gula darah, dan lipoprotein yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

“Kalau fisik tidak aktif, tentu saja tidak memperoleh keuntungan dari olahraga yang sudah disebutkan,” imbuh dokter lulusan Fakultas Kedokteran (FK) UNS 2008.

Baca Juga: Kata Ahli Kesehatan dan Hukum Islam Unair Soal Legalisasi Ganja Medis

Penyakit jantung pun bukanlah penyakit umur. Jadi, generasi muda bisa masuk ke dalam kelompok risiko. Generasi jompo yang malas bergerak dapat mengalami tekanan darah tinggi, dislipidemia (kelainan metabolisme lipid), serta diabetes alias penyakit kencing manis.

Faktor-faktor tersebut merupakan biang keladi di balik rasa kaku di tengkuk, pegal-pegal di seluruh tubuh, sering kencing, dan sakit-sakitan. Tidak mengherankan apabila generasi jompo belakangan mengeluhkan hal ini.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: begadangFIITGenerasi mudamalas bergerakpenyakit jantungUNS

Editor

Next Post
Upaya penanganan konflik gajah liar dengan manusia di Riau oleh para stakeholder. Foto BKKSDA Riau/menlhk.go.id.

Rumah Gajah Liar Rusak, Konflik dengan Warga di Riau Masih Berlangsung

Discussion about this post

TERKINI

  • Pusat gempa dangkal 5,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mataram, Lombok Barat, pada Minggu, 18 Mei 2025. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat gempa BMKG.Kota Mataram Diguncang Lindu 5,2 Magnitudo Dirasakan Skala III MMI
    In News
    Minggu, 18 Mei 2025
  • Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilanda bencana hidrometeorologi, banjir bandang pada Selasa, 13 Mei 2025. Foto BPBD Lumajang.Bencana Hidrometeorologi Landa Pulau Jawa dan Sulawesi Menelan Korban Jiwa
    In Bencana
    Kamis, 15 Mei 2025
  • Guru Besar Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof. Gunanti. Foto Dok. IPB University.Gunanti, Ayo Kolaborasi Shelter dan Animal Welfare untuk Hewan Terlantar
    In Sosok
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Proses pencarian lanjutan pendaki hilang di Gunung Binaya di Maluku Tengah, 12-19 Mei 2025. Foto Dok. Balai TN Manusela.Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaya Dilanjutkan Hingga 19 Mei 2025
    In News
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Daun kelor. Foto Dok. Unair.Makanan Tambahan dengan Daun Kelor, Gizi Balita Stunting di Gunungkidul Alami Perbaikan
    In IPTEK
    Selasa, 13 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media