BPBD Kabupaten Garut melaporkan data terbaru kerugian meteril dampak bencana hidrometeorologi, sebanyak 4.035 unit rumah terdampak dengan 11 unit di antaranya rusak berat, 13 kantor pemerintah rusak sedang, 10 kantor pemerintah rusak ringan, 2 unit fasilitas pendidikan rusak sedang, dan 3 unit fasilitas Pendidikan rusak ringan. Selain itu, tercatat sedikitnya 17.077 hektar kolam ikan milik warga terdampak.
Baca Juga: Kata Ahli Kesehatan dan Hukum Islam Unair Soal Legalisasi Ganja Medis
Tim Tanggap Darurat BNPB didampingi BPBD Kabupaten Garut, sebut Muhari, telah meninjau salah satu lokasi banjir di Desa Kulon, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Ciwalen. Lokasi ini dipilih dikarenakan rumah warga berada disamping aliran Sungai Cimanuk dan diperkirakan lokasi paling parah terdampak banjir dan longsor.
Warga secara bergotong-royong dibantu BPBD, TNI, Polri, dinas terkait, dan relawan membersihkan material lumpur. Sementara itu, material longsor yang menutupi jalan di Kampung Cigayun dan Desa Sukamulya telah selesai dibersihkan oleh Dinas PUPR, sehingga sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.
“Petugas hingga saat ini terus melakukan pendataan khususnya untuk rumah warga yang hanyut atau hilang tersapu banjir. Melalui Rapat Koordinasi Darurat bencana banjir dan tanah longsor, direncanakan untuk rumah warga yang berada di bantaran sungai akan direlokasi,” kata Muhari.
Baca Juga: Gempadewa Tolak Pengukuran Lahan Tahap 2 di Wadas
Sementara itu, berbagai bantuan telah disalurkan kepada korban terdampak banjir dan longsor, di antaranya bantuan logistik dari BPBD Provinsi Jawa Barat dan Jasa Marga Provinsi Jawa Barat.
Dalam penanganan dampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai tanggal 16 Juli 2022.
“Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan Keputusan Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor setelah lebih dari 100 desa di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat terendam banjir pada Jumat, 15 Juli 2022. Status tanggap darurat tersebut terhitung 14 hari sejak 16 Juli hingga 29 Juli 2022 mendatang,” jelas Muhari.
Baca Juga: Penyakit Jantung Jadi Penyebab Mayoritas Jamaah Haji 2022 Meninggal
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bahaya banjir susulan. Menghadapi bahaya banjir, pemerintah daerah bersama warga dapat secara rutin dapat membersihkan saluran air, normalisasi sungai, melakukan perbaikan dan penguatan tanggul, serta menghijaukan kembali daerah resapan air di hulu dan sepanjang aliran sungai. [WLC01]
Discussion about this post