Wanaloka.com – Sebanyak 100 desa di Kabupaten Garut, terdampak bencana hidrometeorologi. Data terbaru Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) mengungkapkan, 100 desa di 14 kecamatan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor.
Banjir dan longsor Garut terjadi pada Jumat, 15 Juli 2022, menyebabkan ratusan warga mengungsi. Dalam penanganan dampak banjir dan longsor, Pemerintah Kabupaten Garut telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, dampak banjir Garut dan tanah longsor menimbulkan pengungsian. Sebanyak 645 warga mengungsi akibat banjir Garut dan tanah longsor di Kabupaten Garut.
Baca Juga: Banjir Garut, Ini Wilayah Terdampak dan Data Kerusakan
“Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops BNPB, sebanyak 6.031 kepala keluarga (18.873 jiwa) terdampak dan 649 jiwa di antaranya mengungsi,” kata Abdul Muhari, Senin, 18 Juli 2022.
Sedangkan wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut, meliputi 14 kecamatan, Kecamatan Cikajang, Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong kaler, Samarang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya.
Discussion about this post