Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Luwu sebanyak 80 unit rumah terdampak dan 1 unit rumah mengalami rusak berat. Selain itu, bencana banjir dan tanah longsor ini juga mengakibatkan tertutupnya akses jalan antara Desa Kadundung dengan Desa Paragusi akibat tertutup longsor.
Baca Juga: Pemerintah Pantau Lonjakan Covid-19 Selama 34 Hari Pascalibur Lebaran
“Kondisi saat ini dilaporkan bahwa banjir sudah surut. Untuk akses jalan yang tertutup, kini sudah bisa dilewati, setelah sebelumnya sempat menghambat mobilitas warga antar desa,” ujar Muhari.
Berdasarkan prakiraaan daerah potensi banjir Sulawesi Selatan Dasarian II Mei 2022 BMKG menyebutkan wilayah Kabupaten Luwu meliputi Kecamatan Larompong dan Larompong Selatan memiliki potensi banjir tergolong menengah. Lebih lanjut, Kecamatan Bajo, Bajo Barat, Belopa, Bua, Lamasi, Lamasi Timur, Latimojong, Ponrang, Suli, Suli Barat, Walenrang, Walenrang Barat, Walenrang Timur, Walenrang Utara memiliki potensi banjir tergolong rendah.
Baca Juga: Dwi Prasetyo: Mengapa Hepatitis Akut Masih Misterius?
Muhari mengungkapkan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. Selain itu, dihimbau untuk warga yang tinggal lereng bukit atau dataran rendah untuk waspada terjadi tanah longsor apabila intensitas hujan tinggi terus terjadi. Gerakan susur sungai juga dapat dilakukan sebagai langkah prefentif guna mengantisipasi sampah atau ranting yang dapat menghalangi laju air saat terjadi hujan. [WLC01]
Discussion about this post