Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Anda Takut Gemuk? Biasakanlah Sarapan Pagi

Mengabaikan sarapan pagi ternyata memberikan efek buruk bagi kesehatan. Selain mengakibatkan obesitas, juga memicu beragam penyakit dalam jangka panjang.

Senin, 28 Februari 2022
A A
Ilustrasi menu sarapan pagi. Foto JillWellington/pixabay.com.

Ilustrasi menu sarapan pagi. Foto JillWellington/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sarapan belum menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Buru-buru berangkat sekolah, orang tua tak sempat menyiapkan sarapan karena buru-buru berangkat kerja, dan beragam alasan melewatkan sarapan lainnya. Padahal, banyak manfaat dari sarapan pagi dan penting bagi tubuh kita.

Ahli Gizi UGM, Doktor Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih menjelaskan alasan sarapan penting untuk dilakukan. Pertama, sarapan menjadi sumber energi atau penyedia bahan bakar bagi tubuh untuk beraktivitas pada siang hari. Mengingat tubuh berpuasa selama tidur kurang lebih delapan jam.

“Bangun tidur, otomatis kadar glukosa dalam tubuh rendah. Jika tidak mengonsumsi makanan setelah bangun tidur, maka badan akan lemas karena tidak akan bahan bakar yang masuk,” papar Mirza.

Baca Juga: Ingat Andrei Gromyko, Akhiri Perang Rusia-Ukraina dengan Perundingan

Kedua, menjaga berat badan. Sarapan pagi adalah makanan yang tidak akan pernah disimpan dalam tubuh sebagai lemak karena digunakan untuk beraktivitas. Jadi, tidak sarapan karena takut gemuk? Salah! Justru melewatkan sarapan akan membuat tingkat rasa lapar bertambah besar saat waktu makan siang dan sore. Asupan makanan saat makan siang dan sore menjadi lebih banyak, sementara aktivitas cenderung berkurang atau tidak sepadat saat pagi hari sehingga akan menjadi simpanan lemak.

Ketiga, menjadi sumber energi bagi otak sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi. Sebaliknya jika tidak sarapan, maka fungsi kognitif otak berkurang.

“Glukosa dari karbohidrat menjadi energi bagi otak. Dengan sarapan otomatis membuat otak berfungsi dengan baik dan bagi anak-anak atau pelajar membantu meningkatkan kecerdasan memori mata pelajaran yang didapat,” terangnya.

Baca Juga: Hati-hati, Duduk Bertumpu pada Tulang Belakang Sebabkan Saraf Kejepit

Keempat, sarapan juga mampu menjaga suasana hati atau mood. Sarapan menjadi bahan energi yang membuat kondisi otak segar sehingga menjadikan mood bagus. Sebaliknya jika berada dalam kondisi lapar menjadikan otak lelah dan memengaruhi mood saat belajar atau beraktivitas menjadi lesu ataupun mudah emosi.

Kelima, sarapan dapat mencegah penyakit maag. Sebab, dengan sarapan lambung akan terisi makanan yang akan menetralisir asam lambung. Apabila lambung kosong terlalu lama akan meningkatkan asam lambung dan jika ini terus dibiarkan akan memicu mual dan muntah.

Risiko jangka panjang

Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan sarapan pagi. Tidak hanya berpengaruh pada tubuh dan otak dalam jangka pendek, tetapi mengabaikan sarapan dapat menjadi ancaman jangka panjang yang mengintai.

Pertama, lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner. Dari riset terdahulu disebutkan, orang dalam rentang usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena jantung koroner.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: gemukmenjaga berat badanpenyakit jantung koronersarapan pagisumber energi

Editor

Next Post
Ilustrasi hujan es. Foto Hans/pixabay.com.

Hujan Es, Dampak Perubahan Iklim dan Membawa Polutan

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media