Minggu, 13 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Anda Takut Gemuk? Biasakanlah Sarapan Pagi

Mengabaikan sarapan pagi ternyata memberikan efek buruk bagi kesehatan. Selain mengakibatkan obesitas, juga memicu beragam penyakit dalam jangka panjang.

Senin, 28 Februari 2022
A A
Ilustrasi menu sarapan pagi. Foto JillWellington/pixabay.com.

Ilustrasi menu sarapan pagi. Foto JillWellington/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sarapan belum menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Buru-buru berangkat sekolah, orang tua tak sempat menyiapkan sarapan karena buru-buru berangkat kerja, dan beragam alasan melewatkan sarapan lainnya. Padahal, banyak manfaat dari sarapan pagi dan penting bagi tubuh kita.

Ahli Gizi UGM, Doktor Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih menjelaskan alasan sarapan penting untuk dilakukan. Pertama, sarapan menjadi sumber energi atau penyedia bahan bakar bagi tubuh untuk beraktivitas pada siang hari. Mengingat tubuh berpuasa selama tidur kurang lebih delapan jam.

“Bangun tidur, otomatis kadar glukosa dalam tubuh rendah. Jika tidak mengonsumsi makanan setelah bangun tidur, maka badan akan lemas karena tidak akan bahan bakar yang masuk,” papar Mirza.

Baca Juga: Ingat Andrei Gromyko, Akhiri Perang Rusia-Ukraina dengan Perundingan

Kedua, menjaga berat badan. Sarapan pagi adalah makanan yang tidak akan pernah disimpan dalam tubuh sebagai lemak karena digunakan untuk beraktivitas. Jadi, tidak sarapan karena takut gemuk? Salah! Justru melewatkan sarapan akan membuat tingkat rasa lapar bertambah besar saat waktu makan siang dan sore. Asupan makanan saat makan siang dan sore menjadi lebih banyak, sementara aktivitas cenderung berkurang atau tidak sepadat saat pagi hari sehingga akan menjadi simpanan lemak.

Ketiga, menjadi sumber energi bagi otak sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi. Sebaliknya jika tidak sarapan, maka fungsi kognitif otak berkurang.

“Glukosa dari karbohidrat menjadi energi bagi otak. Dengan sarapan otomatis membuat otak berfungsi dengan baik dan bagi anak-anak atau pelajar membantu meningkatkan kecerdasan memori mata pelajaran yang didapat,” terangnya.

Baca Juga: Hati-hati, Duduk Bertumpu pada Tulang Belakang Sebabkan Saraf Kejepit

Keempat, sarapan juga mampu menjaga suasana hati atau mood. Sarapan menjadi bahan energi yang membuat kondisi otak segar sehingga menjadikan mood bagus. Sebaliknya jika berada dalam kondisi lapar menjadikan otak lelah dan memengaruhi mood saat belajar atau beraktivitas menjadi lesu ataupun mudah emosi.

Kelima, sarapan dapat mencegah penyakit maag. Sebab, dengan sarapan lambung akan terisi makanan yang akan menetralisir asam lambung. Apabila lambung kosong terlalu lama akan meningkatkan asam lambung dan jika ini terus dibiarkan akan memicu mual dan muntah.

Risiko jangka panjang

Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan sarapan pagi. Tidak hanya berpengaruh pada tubuh dan otak dalam jangka pendek, tetapi mengabaikan sarapan dapat menjadi ancaman jangka panjang yang mengintai.

Pertama, lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner. Dari riset terdahulu disebutkan, orang dalam rentang usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena jantung koroner.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: gemukmenjaga berat badanpenyakit jantung koronersarapan pagisumber energi

Editor

Next Post
Ilustrasi hujan es. Foto Hans/pixabay.com.

Hujan Es, Dampak Perubahan Iklim dan Membawa Polutan

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media