Wanaloka.com – Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2024, wabah monkey pox (Mpox) atau cacar monyet meningkat di beberapa negara di Afrika seperti Kongo, Burundi, Rwanda, dan Uganda serta beberapa negara Afrika lainnya. WHO kemudian memberlakukan wabah Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyatakan Pemerintah RI memberlakukan penerapan protokol Kesehatan, seperti pengecekan suhu dan pengisian healthpass. Protokol tersebut diterapkan bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nasional (wisnas) yang masuk Indonesia dari luar negeri untuk mencegah penyebaran wabah Mpox.
“Kementerian Kesehatan merespons dengan memperkuat pemeriksaan di pintu masuk negara, termasuk di bandar udara. Bandara internasional seperti Soetta dan Ngurah Rai memasang kembali alat deteksi suhu badan atau termoscanner,” kata Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, Achmad Farchanny Tri Adryanto.
Baca Juga: Jelang SNDC, Pemerintah Perlu Koreksi Komitmen Iklim yang Adil Bagi Kelompok Rentan
Selain pengawasan visual dan pengukuran suhu, langkah lain yang diberlakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran wabah Mpox di Indonesia adalah memberlakukan pengisian Satusehat Health Pass (SSHP) bagi wisman dan wisnas yang baru memasuki Indonesia dari luar negeri. SSHP berbasis website yang bisa dibuka di https://sshp.kemkes.go.id/.
SSHP disediakan dalam lima bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, Prancis, Mandarin, dan Hokian. Setelah pengisian formulir, nantinya kondisi kesehatan pendatang akan diklasifikasikan berdasarkan warna.
“Sistem otomatis, ada di sistem warna merah, oranye, kuning, atau hijau. Yang berwarna merah artinya bergejala dan sudah teridentifikasi identitasnya. Sehingga ketika tiba di bandara akan diperiksa lanjut oleh dokter karantina kesehatan di tempat yang sudah disiapkan,” jelas dia.
Baca Juga: Nuraini Hanifa, Sebagian Besar Gempa Megathrust di Sepanjang Sumatera
Kemenkes juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai, Kemenkumham, serta semua otoritas bandara dan semua maskapai internasional.
“Semuanya sudah kami pastikan mendapat sosialisasi termasuk semua maskapai di seluruh dunia tentang penerapan SSHP di Indonesia,” imbuh dia.
Co-founder IINTOA (Indonesia Inbound Tour Operator Association) Paul Edmundus Tallo, menyebutkan, wabah Mpox sejauh ini belum berpengaruh terhadap kedatangan wisman.
Baca Juga: Ada Rahasia Karst dan Gua di Banggai Sulawesi Tengah yang Baru Terungkap
Discussion about this post