DAMANNas mengumumkan 10 nama calon sekjen lebih cepat dari jadwal KMAN VI agar ada waktu bagi peserta kongres untuk mendalami nama-nama tersebut.
“Ada waktu sebulan lebih,” kata Abdon.
Baca Juga: Ismi Dwi Astuti Nurhaeni: Perspektif Gender Penting dalam Pengelolaan Hutan Lestari
Sepuluh nama itu diserahkan kepada pimpinan sidang terpilih di kongres nanti. Ia berharap, kongres akan memilih Sekjen AMAN secara musyawarah mufakat.
“Tidak voting. Saya yakin anggota yang hadir di kongres sudah mendalami masing-masing calon. Itu memudahkan musyawarah nanti,” kata Abdon.
Salah satu calon sekjen adalah Deputi Sekjen AMAN, Eustobio Reri Renggo. Menurut Eustobio, prinsipnya, semua calon sekjen yang ditetapkan Damannas memiliki kelebihan masing-masing dalam menjalankan roda organisasi AMAN. Ia berharap proses pemilihan nanti mengedepankan mekanisme musyawarah mufakat. Mekanisme itu diharapkan bisa ditegakkan untuk menjaga dinamika kongres dan untuk memperkuat pondasi masyarakat adat.
Baca Juga: Gerakan Konservasi Air Komunitas Resan Gunungkidul Dilirik Mahasiswa UGM
“Mari kita tunjukkan, bahwa demokrasi delibrate berdasar musyawarah mufakat yang selama ini dipraktikkan AMAN berjalan lancar dan sukses,” kata Eustobio yang juga Ketua 1 Panitia KMAN VI.
Direktur Perluasan Partisipasi Politik Masyarakat Adat PB AMAN, Abdi Akbar yang juga menjadi salah satu calon menjelaskan. Bahwa untuk menjadi pemimpin organisasi AMAN, bukanlah diri sendiri yang mencalonkan diri.
“Tetapi diusulkan Komunitas Masyarakat Adat, anggota AMAN untuk menjadi calon sekjen,” kata Abdi. [WLC02]
Discussion about this post