Upaya ini juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Baca Juga: SK PPTKH Beri Kepastian Hukum Status Lahan Warga 10 Kabupaten di Jawa Barat
Sementara limbah dari kelapa sawit, seperti tandan kosong dan serat sawit, juga bisa dimanfaatkan untuk bahan baku bioenergi. Singkong juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku bioetanol yang dapat diproduksi secara lokal.
“Cassava selama ini hanya digunakan untuk pangan, padahal bisa diolah menjadi bahan bakar alternatif,” ujar Arif.
Potensi lainnya yang mesti diperhatikan adalah mikroalga yang dapat menjadi bahan baku biodiesel dan bioetanol di masa depan. Mikroalga memiliki potensi luar biasa menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Meskipun dalam tahap riset harus terus dikembangkan.
Baca Juga: Pengelolaan Taman Nasional Mamberamo Foja Diminta Libatkan Masyarakat Adat
Potensi lain adalah jerami padi dan batang jagung dapat diolah menjadi bahan baku biomassa. Arif menekankan untuk mewujudkan potensi ini lewat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi.
“Riset yang kuat dan teknologi yang tepat penting agar hasil riset bisa diimplementasikan dengan baik. Juga mampu mencapai ketahanan energi dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sesuai dengan komitmen menuju NZE 2060,” kata dia. [WLC02]
Sumber: IPB University







Discussion about this post