Di Pulau Kalimantan, kejadian banjir melanda Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang dipicu beberapa faktor. Meliputi hujan intensitas sangat tinggi yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Mempawah, naiknya pasang air laut (rob) dan limpasan air yang berasal dari banjir di Kabupaten Landak. Kondisi ini diperburuk drainase air yang kurang baik sehingga memicu terjadi genangan air dengan ketinggian rata-rata antara 50 – 100 sentimeter, Rabu, 22 Janurai 2022 pukul 05.00 WIB.
Baca juga: Bekantan, Satwa Endemik di Kalimantan Selatan
Sebanyak 14 desa dari lima kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Mempawah Timur, Toho, Sungai Pinyuh, Sadaniang dan Mempawah Hilir. Tercatat sebanyak 20.549 jiwa terdampak dan 500 di antaranya mengungsi. Sebanyak 5.537 unit rumah juga terdampak kejadian tersebut.
BPBD Mempawah melakukan evakuasi warga terdampak, khususnya kelompok rentan yang terdiri dari orang lanjut usia, warga yang menderita sakit, ibu hamil dan balita dibantu otoritas daerah setempat. Juga menyalurkan bantuan logistik dan mengaktifkan dapur umum di beberapa titik serta menyediakan sarana prasarana evakuasi seperti perahu karet dari lintas Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Selain itu, upaya penanganan kesehatan juga dilakukan dengan membentuk posko kesehatan dan layanan kesehatan keliling bersama tenaga medis puskesmas setempat dan akses rujukan untuk penyakit serius di RSUD dr. Rubini Mempawah. Pemerintah Mempawah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor sebagaimana Keputusan Bupati Mempawah Nomor 300.2/28/BPBD/2025 tanggal 24 Januari 2025 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah longsor di Kabupaten Mempawah Tahun 2025. Kondisi mutakhir, Minggu, 26 Januari 2025 pukul 12.30 WIB, banjir masih menggenangi pemukiman warga.
Baca juga: Sungai Tuntang Meluap, Jalur Rel KA Stasiun Gubug-Karangjati Amblas Lagi
Wilayah lainnya di Kalimantan Barat adalah banjir di Kabupaten Kubu Raya yang dipicu hujan intensitas tinggi, Sabtu,25 Januari 2025 pukul 06.30 WIB. Tinggi muka air banjir mencapai 120 sentimeter merendam tiga desa dari Kecamatan Kuala Mandor B, yakni Desa Padi Jaya, Kubu Padi dan Retok.
Tercatat 680 jiwa terdampak dan 130 di antaranya mengungsi. Kerugian materil diperkirakan 130 unit rumah dan satu unit fasilitas ibadah terdampak serta fasilitas umum lainnya masih dalam tahap pendataan. BPBD Kubu Raya melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. SItuasi terkini, Minggu, 26 Januari 2025, banjir juga masih menggenangi rumah warga.
Jawa Barat
Sementara di Jawa Barat, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Cirebon dan sekitarnya. Akibatnya, beberapa aliran sungai meluap sehingga memicu peningkatan debit air hingga 150 sentimeter, Sabtu, 25 Januari 2025 pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Status HGB di Perairan Sidoarjo dan SHM di Bekasi Versi Menteri ATR dan Komisi IV
Sebanyak lima kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Harjamukti, Kesambi, Lemahwungkuk, Pekalipan dan Kejaksan. BPBD Cirebon mencatat sebanyak 29.164 Jiwa terdampak dan 7.291 unit rumah terendam. Institusi ini melakukan melakukan evakuasi warga serta membuat dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi bersama Dinas Sosial.
Kondisi mutakhir, Minggu, 26 Januari 2025 pukul 07.30 WIB, air sudah surut dan 545 pengungsi sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing.
“Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi,” papar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran tertulis, Senin, 27 Januari 2025. [WLC02]
Discussion about this post