Wanaloka.com – Memasuki akhir Januari 2025, sejumlah kejadian bencana hidrometeorologi basah masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Adapun kejadian bencana tersebut melanda wilayah Pulau Sulawesi, Kalimantan dan Jawa.
Hujan deras pada Minggu, 26 Januari 2025, pukul 17.00 WITA memicu terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Wilayah Kecamatan Kalukku dan Simboro terdampak banjir, sedangkan wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kecamatan Mamuju.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB), 4 orang tewas dan 6 orang lainnya luka-luka akibat tanah longsor. Korban luka telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. Hingga Senin, 27 Januari 2025, pukul 06.30 WITA, banjir masih menggenangi pemukiman warga.
Baca juga: Ekspedisi Antartika, Ungkap Kayu Usia 130 Tahun dan Batuan Tertua di Bumi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju bersama tim gabungan yang terdiri dari organisasi perangkat daerah terkait mengerahkan alat berat guna membuka akses jalan Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Senin, 27 Januari 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Mamuju, Muh. Taslim Sukirno menyatakan tim gabungan akan melakukan pembersihan material longsor hingga Rabu, 29 Januari 2025. Pihaknya mendirikan posko di Kantor BPBD Mamuju serta Pos Lapangan di wilayah terdekat rumah warga di Mamuju. Fasilitas Pos Lapangan berupa tenaga dan fasilitas kesehatan, ambulans serta bantuan logistik yang dapat diakses warga terdampak.
BPBD juga mengerahkan 2 perahu lipat dan 1 perahu karet untuk evakuasi warga terdampak banjir ke kerabat terdekat serta mendistribusikan bantuan logistik dan air bersih kepada para pengungsi bersama Dinas Sosial Mamuju.
Baca juga: Wahyu Wilopo, Mata Air Keruh Muncul di Kaki Lereng Jadi Penanda Rawan Longsor
Per Senin, 27 Januari 2025, BPBD Mamuju mencatat ada empat kecamatan terdampak banjir. Meliputi Kecamatan Mamuju (Kelurahan Binanga dan Desa Bambu); Kecamatan Kalukku (Kelurahan Bebanga, Desa Pammulukang dan Desa Ahuni); Kecamatan Simboro (Kelurahan Simboro); dan Kecamatan Tapalang (Desa Orobatu).
Berdasarkan hasil asesmen BPBD, sebanyak 1.377 unit rumah, dua unit fasilitas ibadah dan tujuh unit sekolah terdampak banjir. Adapun tercatat tujuh unit rumah rusak dan sebanyak 1.972 jiwa terdampak kejadian ini. Selain itu, BPBD melaporkan satu unit rumah terdampak tanah longsor di Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju.
Sebelumnya banjir juga merendam akses jalan Trans Sulawesi, Minggu, 26 Januari 2025 pukul 17.00 waktu setempat. Taslim menyatakan selang waktu tiga jam setelah kejadian, banjir di area Trans Sulawesi telah surut. Hingga Senin, 27 Januari 2025 pukul 02.40 dini hari, banjir yang merendam pemukiman warga berangsur surut dengan tinggi muka air 30 sentimeter.
Baca juga: Waspada Penularan Virus Flu Burung dari Sapi Perah dan Kucing
Terpantau secara visual, Mamuju masih diguyur hujan ringan. Taslim mengimbau warga setempat untuk tetap waspada terhadap banjir dan tanah longsor susulan. Para pengungsi diminta untuk bertahan di posko yang telah disediakan tim gabungan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah. Jika hujan lebat mengguyur lebih dari satu jam, bagi warga yang tinggal di lokasi tanah miring atau dekat lereng tebing maupun bukit untuk dapat melakukan evakuasi sementara guna menghindari potensi tanah longsor.
Pulau Kalimantan
Discussion about this post