Banjir bandang di Kecamatan Bukit Tusam terjadi di Desa Maha Singkil, Kuta Lingga, Darul Imani, Tenembak Bintang, Kuta Gerat dan Gumpang, dan Kecamatan Semadam desa yang terendam banjir Desa Lawe Kinga Lapter dan Lawe Kinga Gabungan.
Baca Juga: Buku Green Energy, Indonesia Belum Optimalkan Energi Baru Terbarukan yang Melimpah
“BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mendata, delapan warga mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sampai saat ini BPBD masih melakukan pendataan warga terdampak dan mengungsi serta menyalurkan bantuan logistik bersama dinas sosial setempat,” imbuh Muhari.
Dalam penanganan dampak banjir bandang, Bupati Aceh Tenggara telah menetapkan status tanggap darurat mulai tanggal 5 sampai 18 Januari 2022.
Sedangkan banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan sebanyak 31.843 penduduk mengungsi akibat peristiwa ini.
Muhari menjelaskan, banjir yang menelan korban jiwa di Aceh Utara terjadi pada Jumat, 30 Desember 2021.
“Banjir terjadi akibat hujan dengan intensits tinggi mengakibatkan tiga sungai meluap, antara lain Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureuto dan Krueng Pirak,” kata Muhari.
Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG Soal Pesan Berantai Cuaca Dingin Awal 2022 Sebab Aphelion
Untuk penanganan warga terdampak banjir, Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Aceh Utara menyalurkan bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh serta mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak.
“BPBD bersama dinas sosial setempat membuat dapur umum guna memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi,” katanya.
Pemerintah Provinsi Aceh telah memberikan bantuan berupa beras 5.000 kilogram, minyak goreng 500 liter, gula pasir 250 kilogram, air mineral dalam kemasan 400 kardus (6.000 liter) dan telur ayam buras 6.000 Butir serta mie instan 500 kardus. [WLC01]
Discussion about this post