Wanaloka.com – Bencana hidrometeorologi yang terjadi di sejumlah daerah dalam sepekan terakhir menelan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiarkan, bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara, menimbulkan korban jiwa dan pengungsian.
Menuru Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kejadian tanah longsor di jalan poros batas Kecamatan Parangloe dan Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, satu orang meninggal dunia dan satu orang hilang, tertimbun longsor.
“Bencana tanah longsor memakan korban jiwa terjadi di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu, 16 November 2022. Peristiwa itu terjadi di jalan poros antara batas Kecamatan Parangloe dan Kecamatan Tinggimoncong,” sebut Muhari pada Kamis, 17 November 2022.
Baca Juga: Hasil KTT G20, Hentikan Perang sampai Menyusun Draf Proyek Kerja Sama
Longsor terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dan ditambah kondisi tanah yang labil.
“Pada saat yang bersamaan, dua kendaraan jenis minibus dan bak terbuka melintas sehingga terkena material longsoran hingga kedua mobil terseret ke bibir jalan,” ungkap Muhari.
BPBD Kabupaten Gowa bersama tim gabungan melakukan kaji cepat, evakuasi korban dan membersihkan material longsoran.
Bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Abdul Muhari mengatakan, bencana longsor dan banjir terjadi di Kecamatan Barus, Kolang, Kecamatan Sorkam, Kecamatan barus Utara dan Andam Dewi.
Baca Juga: 4ksi Bersama Komunitas Mural, Elite Together Elite Stronger
“Sebanyak 836 kepala keluarga terdampak dan jatuhnya korban jiwa sebanyak 3 warga. Banjir mengakibatkan rumah rusak ringan satu unit dan satu jembatan rusak. Sedangkan [dampak] longsor satu rumah rusak berat, tujuh rumah terdampak dan ruas jalan nasional tertimpa material,” ungkap Muhari.
Bencana terjadi pada Jumat, 11 November 2022, dipicu hujan lebat yang menyebabkan meluapnya sungai Aek Sarasa dan sungi Aek Sirahar.
Dikatakan Muhari, kondisi hingga Rabu, 16 November 2022, kondisi jalan nasional telah dapat dilalui kendaraan.
Discussion about this post