Sebaran warga terdampak berada pada 10 desa atau kelurahan di 10 kecamatan. Kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang dan Wonotunggal.
Data kerugian per Selasa, 21 Januari 2025 malam, selain jembatan dan rumah, BNPB mencatat fasilitas terdampak berupa rumah 7 unit, 1 obyek wisata, pembangkit listrik tenaga hidro 1 dan ruas jalan 1.
Baca juga: LBH Padang dan Trend Asia Berharap Hakim Cabut Izin PLTU Ombilin
Satu warga tewas di Kendal
Banjir dan tanah longsor juga melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin, pukul 23.00 WIB. Akibatnya, 1 warga dilaporkan tewas dan 4 orang luka ringan akibat tanah longsor di Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo, Kendal. Sedangkan 264 warga mengungsi di beberapa titik.
Selain Kecamatan Sukorojo, longsor juga menerjang Kecamatan Boja, Limbangan, Patean dan Plantungan. Total sebanyak 16 rumah rusak dan 25 jiwa terdampak.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Patebon, Cepiring, Boja, Rowosari, Patean, dan Kendal. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Patebon yang terdampak jebolnya tanggul Kali Bodri.
Baca juga: Kementerian ATR/BPN Temukan 263 SHGB dan 20 SHM di Kawasan Pagar Laut Tangerang
Tercatat 1.065 rumah, 10 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, enam fasilitas pendidikan dan tujuh perkantoran terdampak banjir hingga ketinggian satu meter.
Laporan terkini banjir telah surut. Namun hingga Rabu, 22 Januari 2025 pagi masih terdapat 264 warga yang bertahan di empat titik pengungsian. Meliputi 25 orang di rumah dinas Bupati Kendal; 35 orang di Car Centro; 86 orang di SMA 1 Pegandon; dan 118 orang di kantor Dinas Perhubungan.
Baca juga: Mengenal Virus HMPV, Mengapa Pencegahan Lewat Gaya Hidup Ala Pandemi Covid-19?
Petugas gabungan BPBD, TNI Polri, PMI hingga relawan masih terus melakukan pendataan korban terdampak serta mendirikan posko-posko bantuan untuk kebutuhan logistik seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan. Adapun dapur umum didirikan di gedung PKK dan PMI Kendal.
Menyikapi potensi cuaca ekstrem dan bencana di wilayah, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga untuk mencegah, memitigasi maupun merespons potensi dampak bencana. Upaya kolaboratif dapat diinisiasi para warga bersama unsur pemerintah daerah, seperti pembersihan drainase, pengecekan tanggul hingga pengaktifan rencana kesiapsiagaan keluarga. [WLC02]
Discussion about this post