“Material lereng yang runtuh seperti tanah, batu, pohon, kerikil, dan lainnya harus dibersihkan agar tidak terbawa air dan menjadi banjir bandang. Ini pernah terjadi saat gempa Palu dan Pasaman Barat,” ujar Dwikorita.
Baca Juga: Gempa Cianjur, Data Terbaru 268 Orang Meninggal Dunia
Ia juga mengimbau saat proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan semestinya menggunakan struktur bangunan tahan gempa. Banyak korban meninggal dan luka-luka bukan akibat guncangan gempabumi. Melainkan karena tertimpa bangunan yang tidak sesuai dengan struktur tahan gempabumi.
Sementara signifikannya kerusakan bangunan yang terjadi saat gempa adalah akibat gempa dangkal di darat. Juga akibat struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa.
“Mayoritas bangunan terdampak dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa yang menggunakan besi tulangan dengan semen standar. Akibatnya, bangunan tersebut tidak mampu menahan guncangan gempa,” imbuh Dwikorita.
Baca Juga: Dilapori Daerah Terisolir Dampak Gempa Cianjur, Presiden Jokowi: Pakai Heli
Khusus untuk pemukiman warga di daerah lereng dan perbukitan, opsi relokasi harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Mengingat berdasarkan analisa yang dilakukan BMKG, gempa di Cianjur merupakan gempa yang berulang setiap 20 tahunan dan kemungkinan dapat terjadi kembali. Sementara topografi di wilayah lereng dan perbukitan tersebut tidak stabil dengan kondisi tanah yang rapuh atau lunak dan sering jenuh air akibat curah hujan cukup tinggi.
Saat ini BMKG tengah melakukan survei untuk mengidentifikasi wilayah mana saja yang aman terhadap guncangan gempa. BMKG juga akan memadukan data yang dimiliki dengan PVMBG terkait wilayah rawan gempa dan rawan longsor guna mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi usai gempabumi.
“Kepada masyarakat di pengungsian maupun di rumah, kami mengimbau untuk tetap tenang. Jangan percaya dengan kabar, berita, maupun informasi yang tidak jelas asal muasalnya yang justru menambah kecemasan. Pastikan informasi resmi hanya dari BMKG melalui kanal-kanal komunikasi resmi. InsyaAllah, kondisi di Cianjur saat ini semakin stabil,” papar Dwikorita. [WLC02]
Discussion about this post