Wanaloka.com – Hingga hari ke-2 pasca gempa Cianjur, yakni 23 November2022, gempa susulan (afterschocks) masih terjadi. Bahkan kekuatannya mencapai magnitudo 4. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat tetap tenang.
“Intensitas gempa susulan di Cianjur akan semakin melandai dalam waktu empat hari kedepan sejak 22 November,” kata Dwikorita dalam siaran pers BMKG tertanggal 23 November 2022.
Berdasarkan data BMKG, gempa susulan pada 23 November 2022 tercatat 162 gempa per pukul 08.00 dengan magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil pada magnitudo 1,2. Data tersebut diperbarui berdasarkan catatan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono lewat akun Twitter @DaryonoBMKG. Bahwa pada pukul 11.41 kembali terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3,9 berkedalaman satu kilometer.
Baca Juga: Pencarian 151 Korban Hilang Gempa Cianjur Fokus di 4 Sektor Ini
“Frekuensi gempa susulan per periode enam jam makin jarang terjadi.semoga segera aman kembali,” tulis Daryono.
Sementara gempa bersifat merusak di Cianjur yang terjadi pada 21 November 2022 pukul 13.21 bermagnitudo 5,6. Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta. Pada hari tersebut tercatat ada 62 gempa susulan hingga pukul 19.00 dengan magnitudo terbesar M4,2 dan terkecil M1,5.
Kemudian pada 22 November 2022 juga terjadi 140 gempa susulan per pukul 16.00 dengan frekuensi kejadian terus menurun. Disusul gempa pukul 18.39 bermagnitudo 2,9 dan pukul 19.22 dengan Magnitudo 2,8.
Baca Juga: Ahli Geologi Unpad, Gempa Cianjur Bukan Akibat Sesar Cimandiri Tetapi Sesar Baru
“Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, tapi bisa dicatat dengan alat. Ada juga beberapa yang dapat dirasakan. InsyaAllah, dalam kurun waku empat hari ke depan, gempa-gempa susulan tersebut sudah reda dan stabil,” papar Dwikorita.
Memasuki puncak musim penghujan, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam ikutan. Seperti longsor dan banjir bandang yang membawa material-material reruntuhan lereng akibat gempa M5.6. Sementara curah hujan sedang meningkat menuju puncak pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
Discussion about this post