Sementara menanggapi terjadinya bencana hidrometeorologi di Jawa Barat, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan BMKG telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah tersebut yang terus diperbaharui secara berkala menyesuaikan kondisi dinamika atmosfer.
Baca Juga: Usai Status Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Setinggi 2 Km
Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah di Jabar dilanda bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem pada 11 Januari 2024. Seperti banjir disertai lumpur dari luapan aliran Sungai Cikapundung di Kota Bandung, hujan dan angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang di Pegaden Barat Kabupaten Subang, tanah longsor di Kecamatan Coblong Kota Bandung dan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang dan Bungbulang Kabupaten Garut.
Selanjutnya, banjir yang merendam jalan raya Cikawung – Wado di Kabupaten Indramayu, banjir bandang di Kecamatan Lembang Bandung Barat, dan hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang di wilayah Desa Jomin, Kecamatan Kota Baru , Kabupaten Karawang mengakibatkan atap rumah warga rusak.
Andri menyebut kondisi dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.
Baca Juga: Status Gunung Marapi Naik Level Siaga, Waspadai Gas Beracun
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia hingga tanggal 13 Januari 2024. Meliputi di sebagian Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Sedangkan pada tanggal 14-17 Januari 2024 berpotensi terjadi di sebagian Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur,Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Masyarakat di daerah tersebut diimbau BMKG senantiasa waspada terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang. Biasanya, situasi diawali dengan panas terik antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB yang selanjutnya ditandai kemunculan awan cumulonimbus (CB) yang berwarna gelap, tebal, dan berbentuk seperti kembang kol. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post