Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Copas, Kopi Herbal Tanpa Kafein dari Biji Pepaya

Menyeduh kopi ternyata bisa tanpa biji kopi, melainkan biji pepaya. Konon ada sederet manfaat untuk kesehatan dalam kandungannya.

Sabtu, 12 November 2022
A A
Hasil seduhan Copas, kopi biji pepaya dari mahasiswa KKN UNY. Foto uny.ac.id

Hasil seduhan Copas, kopi biji pepaya dari mahasiswa KKN UNY. Foto uny.ac.id

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Adalah Dukuh Karang Duwet, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang dikenal salah satu desa penghasil buah pepaya. Namun seperti konsumen pepaya umumnya yang hanya mengonsumsi daging buahnya. Warna daging buah yang jingga kemerahan, rasa manis, memiliki banyak air, dan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Di sisi lain, membuang bagian lainnya.

Padahal pepaya merupakan jenis tanaman perennial (menahun) yang memiliki banyak manfaat dari bagian batang, bunga, daun, buah, dan biji pepaya. Berangkat dari alasan itulah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengedukasi masyarakat di sana untuk meracik biji pepaya menjadi kopi pada Oktober 2022. Mereka menamakan produknya kopi biji pepaya atau Copas (Coffee from Pepaya Seed). Peraciknya adalah Frederico Yohanes Weruin.

Ketua KKN UNY Dukuh Karang Duwet Listia Nur Ramadhani berharap masyarakat sadar manfaat biji pepaya, mengolahnya lalu menjadikan produk yang inovatif seperti Copas. Pengolahan biji pepaya menjadi Copas pun diharapkan dapat menunjang perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Global Carbon Project 2022, Indonesia Penyumbang Emisi Terbesar Akibat Penggunaan Lahan

“Dan menjadi produk ikonik Desa Mranggen,” harap Listia.

Cara Membuat

Mahasiswa Prodi Kimia FMIPA UNY yang menjadi peracik Copas, Frederico Yohanes Weruin membeberkan bahan yang dibutuhkan hanyalah biji papaya. Sedangkan peralatan lain yang dibutuhkan adalah nampan, wajan, blender, sendok makan dan sendok teh, saringan, dan coffee bag.

Cara membuatnya adalah mengambil biji pepaya berwarna hitam dari buah pepaya matang yang telah dikupas. Biji-biji pepaya itu dicuci hingga kulit luarnya terkelupas. Kemudian letakkan biji yang sudah dicuci di atas nampan, dijemur di bawah terik sinar matahari selama 2-3 hari hingga kondisi biji menjadi kering.

Baca Juga: Serba Serbi KTT G20, Skenario Antisipasi Bencana Alam dan Non Alam

Barulah dilakukan penyangraian atau menggoreng tanpa minyak dengan api kecil selama sekitar 10 menit. Setidaknya hingga biji pepaya berubah warna menjadi coklat kehitaman dan memiliki bau seperti bau kopi yang khas. Kemudian dinginkan biji pepaya dalam suhu ruangan selama sekitar 30 menit.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: biji pepayaCoffee from Pepaya SeedKopikopi biji pepayakopi herbalkopi tanpa kafeinmahasiswa KKN UNY

Editor

Next Post
Salah satu proses pengambilan gambar untuk film kebun kopi Vorstlanden. Foto fib.uns.ac.id

Mengenal Sejarah Juragan Kebun Kopi Vorstenlanden Lewat Film

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media