Wanaloka.com – Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan hujan akan mengguyur Bali pada 15-16 November 2020. Sementara tengah digelar perhelatan besar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada dua tanggal itu.
“Saya minta lighting-nya disiapkan dengan baik. Prakiraan BMKG, hari itu akan hujan,” cerita Jokowi di depan para pemimpin redaksi media nasional di Hotel Apurva Kempinski, Bali, 17 November 2022.
Panitia pun berfokus melakukan rekayasa cuaca dengan menyiapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) berdasarkan panduan BMKG sejak tiga hari sebelum acara digelar. Mengapa tidak mendatangkan pawang hujan seperti gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret 2022?
Baca Juga: Dampak Gempa Cianjur Korban Meninggal Dunia 5 Orang
“Enggak, kami ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC,” kata Jokowi.
Hujan pun turun sebelum acara jamuan makan malam digelar.
“Sore sampai malam, saya dikabari pesawatnya masih terbang,” ungkap Jokowi.
Namun saat malam pelaksanaan gala dinner, cuaca bersahabat, udara sejuk, dan tidak hujan. Para kepala negara pun menikmati sajian makan malam dan menyaksikan pagelaran seni.
Baca Juga: Gempa Cianjur Mag5,6 Berpusat di Darat Bersifat Merusak
Lantas bagaimana cara kerja Tim TMC?
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan Tim TMC merupakan kolaborasi BMKG, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI AU dengan dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
TMC merupakan bagian dari skenario mitigasi cuaca yang dipersiapkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem agar gelaran KTT G20 di Bali berjalan lancar. Operasi TMC dilakukan usai BMKG memprakirakan potensi curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Bali selama November 2022.
Baca Juga: Gempa di Pantai Selatan Kupang Mag5,5 Timbulkan Kerusakan
Tim TMC mulai bekerja sejak tanggal 10 November 2022 pagi hingga 16 November 2022 pukul 16.00 WITA. Dukungan BMKG, antara lain menugaskan personil untuk melakukan pengamatan cuaca secara visual di seluruh venue G20. Hasilnya dilaporkan ke posko TMC untuk dijadikan dasar perencanaan proses penyemaian, termasuk memasang Automatic Weather Station plus CCTV untuk memperkuat observasi cuaca selama pelaksanaan G20. BMKG juga membuka Posko Kendali Cuaca dukungan G20 di Kantor Balai BMKG Wilayah 3 Denpasar.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menambahkan, BMKG menggunakan Model InaNWP (Indonesia Numerical Weather Prediction). Alat itu memiliki resolusi spasial 1 kilometer dan resolusi waktu satu jam sebagai salah satu referensi prakiraan cuaca di setiap venue G20 dan untuk mendukung kegiatan TMC.
Baca Juga: Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah
Discussion about this post