Wanaloka.com – Dampak gempa Cianjur, Jawa Barat, dengan magnitudo 5,6 yang terjadi di darat pada Senin, 21 November 2022, pukul 13.21 WIB, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menginstruksikan segera mendirikan posko dalam penanganan tanggap darurat dampak gempa Cianjur, melaksanakan assesmen dan pendataan di lapangan secara terus menerus.
Suharyanto menekankan agar memastikan penanganan terhadap korban dampak gempa Cianjur dan wilayah lain yang terdampak gempa dilakukan dengan secepatnya.
Baca Juga: Gempa Cianjur Mag5,6 Berpusat di Darat Bersifat Merusak
Jumlah korban meninggal dunia yang terdata sekitar lebih kurang dari dua jam setelah kejadian gempa, sudah lima orang meninggal dan empat korban luka yang telah terkonfirmasi, keseluruhannya di Kabupaten Cianjur.
“Barusan dapat informasi lagi dari pusat data kami sudah ada lima orang meninggal dunia, semua di Kabupaten Cianjur,” kata Suharyanto dalam wawancara di BreakingNews TV One.
Pusat gempa yang terjadi di Cianjur, berada di darat dan termasuk jenis gempa dangkal, dengan hiposentrum 10 kilometer. Berdasarkan hal itu dan pengalaman gempa yang terjadi di Pasaman, Sumatera Barat, kata Kepala BNPB, kerusakan bangunan dan infrastruktur dampak gempa di Cianjur mencapai ribuan.
“Kami perkirakan bangunan yang rusak dan infrastruktur ya, pasti ribuan ini,” ungkap Suharyanto.
Discussion about this post