Wanaloka.com – Dampak bencana Sukabumi, Jawa Barat, yang terjadi pada 4 Desember 2024, memaksa 129 kepala keluarga harus direlokasi sementara, sebab banjir bandang dan longsor menghancurkan rumah keluarga tersebut. Keberadaan rumah dari 129 kepala keluarga itu, berada di lokasi rawan bencana
“Kami sedang mengidentifikasi beberapa opsi lahan relokasi, baik yang berasal dari lahan milik pemerintah provinsi dan daerah, maupun lahan swasta yang akan dibeli oleh pemerintah. Selain itu, kami juga akan membahas kemungkinan penggunaan lahan perhutani untuk relokasi warga terdampak bencana,” kata Kepala BNPB Suharyanto.
Suharyanto menyebutkan, sebanyak 2.500 penduduk harus segera direlokasi demi keselamatan mereka. Proses relokasi membutuhkan penataan lahan yang matang, baik dari lahan milik pemerintah maupun swasta.
Baca Juga: Bencana Alam Indonesia hingga Periode Desember 2024 Menewaskan 469 Penduduk
Hal ini ditegaskan Kepala BNPB saat kembali meninjau keberadaan para penyintas bencana Sukabumi di pos pengungsian Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Dalam peninjauan itu, Suharyanto memastikan memastikan kebutuhan dasar untuk pengungsi terpenuhi, dan proses pemulihan berjalan dengan baik.
“Kami hadir di sini untuk mendengar langsung apa yang dibutuhkan para pengungsi, serta memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran,” ungkap Suharyanto saat berdialog dengan para penyintas bencana Sukabumi, Jumat, 13 Desember 2024.
Penanganan dampak banjir bandang dan longsor Sukabumi, Suharyanto menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai instansi dan masyarakat.
Discussion about this post