Wanaloka.com – Satu warga di Provinsi Bali meninggal dunia, dan sejumlah rumah penduduk di wilayah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat alami kerusakan dampak gempa dalam di Laut Jawa dengan magnitudo 6,9 yang terjadi pada Jumat sore, 14 April 2023, dan satu kali gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo 5,5.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu, 15 April 2023, menyebutkan satu warga di Bali berusia balita meninggal dunia dampak gempa dalam di Laut Jawa.
Selain itu, Pusdalops BNPB menerima laporan kerusakan dua unit rumah warga di Provinsi Jawa Barat, dengan rincian satu rusak berat di Desa Banjar, Kecamatan Banjar, dan satu lainnya rusak ringan di Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Dua Gempa Dalam di Laut Jawa Dirasakan Kuat di Kuta Bali
Sedangkan di Provinsi Jawa Timur, dua rumah rusak dengan tingkat sedang, masing-masing di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember dan lainnya di Desa Panggul, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
“BPBD Provinsi Bali mengkonfirmasi adanya satu warga meninggal dunia saat gempa terjadi. Korban meninggal yang berusia 5 tahun di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, diduga terkejut saat guncangan terjadi,” kata Muhari.
Informasi yang diterima Pusdalops BNPB dari sejumlah BPBD, guncangan gempa dalam di Laut Jawa dirasakan warga Kota Banjar, Jawa Barat, selama 3 hingga 5 detik.
Baca Juga: Mantan Bupati Bener Meriah OTT Jual Beli Kulit Harimau Divonis 1,5 Tahun Penjara
“Di weilayah Kabupaten Jember, warga merasakan gempa dengan durasi yang sama sekitar 3 hingga 5 detik. BPBD melaporkan situasi di tengah masyarakat tidak ada kepanikan,” kata Muhari.
Laporan dari BPBD Kota Surabaya, guncangan gempa pada intensitas lemah, sekitar 1 hingga 2 detik, tidak ada kepanikan warga.
Discussion about this post