Wanaloka.com – Arus pengungsi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kini meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama terhadap kaum rentan, lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas dan anak-anak.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki meletus sejak Minggu dini hari, 3 November 2024, menyebabkan korban meninggal. Aktivitas erupsi gunung api berketinggian 1.584 mdpl itu hingga Selasa malam, 12 November 2024, masih berlangsung.
Magma Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, menyebutkan, pada Selasa kemarin, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami 17 kali erupsi sejak Selasa dini hari hingga malam, pukul 19.18 waktu Indonesia tengah (WITA). Magma Indonesia mencatat di tahun 2024 ini, Gunung Lewotobi Laki-laki hingga Rabu, 13 November 2024, sudah 951 kali alami letusan.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 11 Kali Sehari, Radius Zona Aman Diperluas 9 Km
Dalam rapat koordinasi penanganan warga pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah menekankan, pelayanan kebutuhan pengungsi.
“Semua pos melakukan tugas dengan baik terutama pelayanan kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik. Pembagunan tenda-tenda kaum rentan, lansia bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kelompok rentan mendapatkan layanan dan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik dari segi kesehatan, nutrisi, maupun perlindungan psikososial, sehingga pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasar yang tepat,” ujar Lukmansyah di Kabupaten Flores, pada Rabu, 13 November 2024.
Discussion about this post