Wanaloka.com – Bagi pecinta alam yang hobi naik gunung, bisa menaklukkan puncak adalah sebuah kebahagiaan dan kepuasan demi mengagumi karya cipta Tuhan. Namun capaian itu bukan hal yang mudah. Berbagai rintangan mesti dilewati. Tantangan suhu rendah, trek pendakian yang sulit, bertemu hewan berbisa. Namun rintangan itu tak menyurutkan minat untuk mendaki. Komunitas pendaki pun bertebaran di lingkungan masyarakat dan kampus.
Upaya mengatasi aral lintang selama perjalanan mendaki gunung menjadi perhatian Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi (SpOT), Reyner Valiant Tumbelaka. Lantaran itu pula, ia mendirikan Dokter Pendaki, sebuah platform besutan alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) pada 2020.
“Selama ini, kami (Dokter Pendaki) mencoba menggaungkan terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal keselamatan pendakian,” kata Reyner pada 19 Maret 2023.
Baca Juga: Harto Memilih Urung Mendaki Hingga Puncak Elbrus, Ini Alasannya
Ia memanfaatkan sosial media yang ada menjadi awal mula Dokter Pendaki menjalankan aksinya. Sejak itu, ia memimpikan menggelar forum yang bisa menjadi jembatan antara dunia pendakian dengan cabang ilmu kedokteran.
“Mimpi kami sejak pertama kali berdiri, akhirnya bisa hadir secara nyata,” tutur alumnus Unair Angkatan 2007 tersebut.
Bekerja sama dengan Kelompok Pengkaji Lingkungan Aesculap (KPLA) FK Unair, akhirnya Dokter Pendaki menggelar Indonesia Mountain Medicine Summit (IMMS) yang pertama kali di Indonesia pada 19 Maret 2023.
Discussion about this post