Baca juga: Robohnya Bangunan Pesantren Al Khoziny, Jumlah Korban Tewas Kini 49 Orang
Selain itu, Kalaksa BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir mengungkapkan, kebutuhan mendesak akan edukasi air hujan di wilayahnya.
“Kami sangat membutuhkan kehadiran Sekolah Air Hujan di Papua Barat, agar air hujan bisa benar-benar dimanfaatkan sebagai kebutuhan dasar rumah tangga,” kata Derek, dalam keterangan tertulis Komunitas Banyu Bening yang diterima redaksi Wanaloka pada Senin, 6 Oktober 2025.
Komunitas Banyu Bening memperkenalkan teknologi ISLAH (Instalasi Sistem Lumbung Air Hujan), sebuah teknologi tepat guna untuk pemanfaatan air hujan secara berkelanjutan sebagai solusi atas persoalan air bersih di Indonesia.
Baca juga: Mengenalkan Manfaat Air Hujan untuk Air Minum di Sukolilo Surabaya
Partisipasi Banyu Bening pada kegiatan Peringatan Bulan PRB 2025, komitmen komunitas untuk terus mendorong kesadaran masyarakat bahwa air hujan bukan sekadar fenomena alam, tetapi sumber daya penting yang dapat menjadi solusi krisis air bersih di masa depan. [WLC01]







Discussion about this post