“Dan, selama tahun 2020 kita sudah menanam 39.970 hektar. Jadi kita sudah menanam lebih dari 80 ribu hektar. Seperti arahan Bapak Presiden, akan dilakukan penanaman sampai 600 ribu hektar lebih,” kata Menteri Siti.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono juga menghadiri workshop blue carbon, mengungkapkan, saat ini dihadapkan pada satu sisi masalah menjaga ekologi, di sisi lain ekonomi juga harus tumbuh dan berkembang, karena desakan pertumbuhan manusia yang terus meningkat. Sakti menegaskan, kementerian yang ia pimpin bersama Kementerian LHK saling mendukung untuk bersama-sama menjaga ekosistem alam, khususnya ekosistem kelautan.
Baca Juga: 3 Gempa Jenis Dangkal Guncang Kepulauan Yapen Papua
“Melalui workshop ini salah satunya, membuat terobosan-terobosan untuk menjaga lingkungan laut yang diyakini lebih besar dalam penyerapan emisi karbon,” kata Sakti.
Menteri Sakti menerangkan, sejumlah strategi penguatan blue carbon di antaranya memperluas dan menjaga secara ketat kawasan konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Perlu adanya penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan, serta penataan pemanfaatan ruang laut dan pulau-pulau kecil yang mengutamakan perlindungan ekosistem.
Workshop ini digelar secara seri setiap bulannya hingga Juni 2022 mendatang, dengan menghadirkan para pakar, pemangku wilayah dan kebijakan. [WLC01]
Sumber: ppid.menlhk.go.id
Discussion about this post