Senin, 29 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

El Nino 2023, Ini Dampak dan Mitigasinya

Mitigasi musim kemarau bisa dilakukan sejak musim penghujan. Apa saja upaya yang dilakukan?

Senin, 30 Januari 2023
A A
Ilustrasi kekeringan. Foto bernswaelz/pixabay.com.

Ilustrasi kekeringan. Foto bernswaelz/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Kemudian kekeringan hidrologis yang dikategorikan berdasarkan kurangnya pasokan air. Baik air permukaan maupun air bawah permukaan. Tidak hanya ditinjau dari air di sektor pertanian, tetapi penggunaan air untuk keperluan domestik dan industri.

Baca Juga: Upaya Keluarkan Hutan Hujan Tropis Sumatera TNGL dari Daftar Dalam Bahaya UNESCO

Selain itu, ada lagi istilah kekeringan sosial ekonomi. Biasanya terjadi setelah terjadi kekurangan air untuk sektor pertanian dan sektor lainnya sehingga berdampak pada kehidupan aspek sosial dan ekonomi.

Bagaimana Pencegahannya?
Langkah mitigasinya dilakukan dengan pengelolaan air hujan yang jatuh sehingga dapat dimanfaatkan pada saat musim kemarau. Pengelolaan ini terbagi menjadi dua, secara teknis dan non teknis. Secara teknis, dapat dilakukan dengan vegetasi yang mampu menambah daya intersepsi, detensi, dan filtrasi.

Baca Juga: Kolaborasi Teknologi dan Seni Hasilkan Kaki Buatan yang Fleksibel

Bangunan yang diperuntukkan untuk retensi air hujan juga dapat diterapkan atau diistilahkan dengan rain water harvesting. Bangunan ini dapat berupa embung, kolam kecil, parit, atau waduk. Selain itu, juga dapat dengan memanfaatkan lubang biopori, sumur resapan, dan sumur injeksi. Maupun penerapan hujan buatan atau monitoring penggunaan air.

Sedangkan dari sisi non teknis berkaitan dengan regulasi dan budidaya masyarakat sehingga dapat melakukan konservasi air dari sisi penyimpanan dan penggunaannya.

“Banyak hal yang dapat dilakukan di tingkat individu hingga komunitas,” kata Asep. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: El NinoIPB Universitykekeringanmusim kemaraupengelolaan air hujanProf. Asep Sapei

Editor

Next Post
Inovasi pembuatan lilin aromaterapi dari jelantah oleh mahasiswa KKN Unair. Foto unair.ac.id.

Cukup Enam Langkah, Jelantah Disulap Menjadi Lilin Aromaterapi

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media