Selasa, 18 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Energi Anak Krakatau Melemah, Kecil Potensi Terjadi Tsunami di Selat Sunda

Jumat, 29 April 2022
A A
Asap putih keluar dari lubang kepundan Gunung Anak Krakatau, Kamis, 28 April 2022. Foto tangkap layar BNPB

Asap putih keluar dari lubang kepundan Gunung Anak Krakatau, Kamis, 28 April 2022. Foto tangkap layar BNPB

Share on FacebookShare on Twitter

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan potensi tsunami akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau sangat kecil [potensi] terjadi.

“Hasil survei dari udara yang baru saja selesai, ada beberapa hal yang perlu kami update. Erupsi Gunung Anak Krakatau yang kita sudah lihat [secara] visual melemah hari ini, maka tentunya potensi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau turun atau sangat kecil. Kita tadi lihat secara visual yang terjadi hanya lelehan-lelehan lava yang masuk ke laut, dan tidak ada eksplosif sama sekali. Jadi ini update bahwa potensi tsunami akibat Gunung Anak Krakatau menjadi turun,” kata Dwikorita.

Baca Juga: Lebaran Sehat dengan Makan Porsi Kecil

Kepala BMKG menegaskan aktivitas penyeberangan Merak-Bakauheni aman dari potensi tsunami dampak erupsi Gunung Anak Krakatau.

“Kami juga memantau lokasi penyeberangan, Merak-Bakauheni yang posisinya terjauh di kawasan selat Sunda, terjauh dari sumber erupsi [Gunung Anak Krakatau] serta terhalang oleh beberapa pulau. Karena lokasinya yang cukup jauh dan terhalang beberapa pulau, maka kami menyimpulkan penyeberangan relatif aman dari bahaya tsunami apalagi erupsinya [sudah] melemah. Jadi sumber pembangkit [tsunami] sudah lemah. Sehingga tentunya dapat kita simpulkan, Insya Allah aman untuk penyeberangan Merak-Bakauheni,” ujar Dwikorita.

Meski aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau menurun, Dwikorita mengingatkan masyarakat antisipasi apabila ada peningkatan. Hal ini dikarenakan aktivitas Gunung Anak Krakatau fluktuatif. PVMBG dan BMKG terus memonitor aktivitas gunung api aktif di selat Sunda itu.

Baca Juga: Nasib Harimau Sumatra Berkonflik dengan Manusia: Mati Terjerat, Lolos, atau Selamat

“Deputi BMKG dan Bapak Bambang tadi telah mengadakan gladi posko dengan pemerintah daerah di selat Sunda dan pihak-pihak terkait seperti ASDP, Kementerian Perhubungan. Gladi posko adalah kesiapsiagaan apabila terjadi epotensi erupsi dan potensi tsunami,” sebut Dwikorita.

Dalam konferensi pers tersebut, Dwikorita mengungkapkan, BMKG bersama Kominfo, PVMBG, Telkomsel akan memasang peralatan monitor gelombang tinggi di jarak terdekat dengan Gunung Anak Krakatau, yakni di Pulau Rakata.

“Kenapa sampai hari ini tidak ada peralatannya, karena di sana tidak ada signal komunikasi sehingga peralatan terpasang tidak dapat mengirimkan data. Mulai besok [Jumat, 29 April 2022], mohon doanya akan terpasang, dikerjakan secara gotong-royong ada juga KKP,” sebut Kepala BMKG.

Baca Juga: Rekomendasi Vaksin Halal, Pemerintah Jadikan Sinovac sebagai Vaksin Booster

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Kepala BMKG Dwikorita, Kepala PVMBG Hendra Gunawan memantau dari udara kondisi Gunung Anak Krakatau, Kamis, 28 April 2022.

Suharyanto mengingatkan meski saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah menurun, namun karena status Gunung Anak Krakatau di Level III (Siaga), harus tetap berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2011.

“Terkahir, kami imbau kepada masyarakat terkait penetepan status Gunung Anak Krakatau ini disikapi secara arif, tetap hati-hati, tetap waspada, tetapi bukan berarti menimbulkan kepanikan,” pungkas Kepala BNPB. [WLC01]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Erupsi Gunung Anak Krakataugempa dan tsunamiGunung Anak KrakatauKepala BMKG Dwikorita KarnawatiLetjen TNI SuharyantoPVMBG Badan GeologiSelat SundaSistem peringatan dini tsunami

Editor

Next Post
Ilustrasi mengantuk dalam berkendara. Foto GlavoStockSnap/pixabay.com.

Yang Dilakukan dan Dihindari agar Tetap Fit Selama Mudik

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media