Sabtu, 23 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ernan Rustiadi: Indonesia Tak Impor Beras, Bukan Berarti Pangan Aman

Karbohidrat jadi kebutuhan terbanyak masyarakat Indonesia, terutama beras dan gandum. Apa persoalan dan solusinya?

Sabtu, 20 Agustus 2022
A A
Kepala LPPM IPB University, Dr. Ernan Rustiadi. Foto @ErnanRustiadi/Twitter

Kepala LPPM IPB University, Dr. Ernan Rustiadi. Foto @ErnanRustiadi/Twitter

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr. Ernan Rustiadi mengingatkan, bahwa komoditas pangan punya karakteristik yang berbeda, sehingga cara mengelolanya pun berbeda dengan barang konsumsi lain. Di mana konsumsi pangan adalah komoditas yang relatif tidak bisa ditunda untuk kelangsungan hidup manusia. Masalah pangan pun merupakan hak asasi manusia.

“Implikasinya, pangan harus tersedia terus menerus bagi manusia. Tidak hanya tersedia dari segi jumlah, tapi komposisi gizinya cukup tersedia,” kata Ernan dalam webinar Propaktani “Antisipasi Kerawanan Pangan di Pulau Jawa” pada awal Agustus 2022 lalu.

Dan dari sekian komoditas pangan, komposisi terbesar yang dibutuhkan manusia berupa karbohidrat. Tak heran ada istilah pangan pokok yang basis utamanya menyediakan karbohidrat, seperti beras, padi-padian, kentang, gandum, sorgum, hingga sagu.

Baca Juga: Krisis Pangan Jadi Masalah Global, Ini Solusi Ilmuwan dan Guru Besar

Di sisi lain, muncul persoalan, bahwa manusia memiliki batas kemampuan untuk terus meningkatkan produksi pangannya di tengah pertumbuhan penduduk yang pesat. Ancaman krisis pangan di depan mata.

“Butuh peningkatan produksi pangan hingga hampir dua kali lipat dari sekarang, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia,” ujar Ernan.

Sementara produksi pangan terbesar di Indonesia terpusat di Pulau Jawa. Faktor fisik dan kesuburan lahannya menjadi penyebabnya. Namun Pulau Jawa juga merupakan pulau yang paling cepat mengalami urbanisasi sehingga terus mengkonversi lahan sawah. Ekspansi lahan pemukiman mulai menggusur lahan-lahan subur penyedia pangan.

Baca Juga: Munif Ghulamahdi: Teknologi Budidaya Jenuh Air Jadi Solusi Kelangkaan Kedelai

Kebutuhan pangan Indonesia juga cenderung naik turun, terkadang surplus dan terkadang impor. Yang dapat dipastikan, bahwa masyarakat masih sangat bergantung pada beras dan impor gandum. Namun daya dukung lahan pertanian di Pulau Jawa kian terbatas. Banyak kajian yang mengungkapkan, bahwa daya dukung lahan di Pulau Jawa mulai terlampaui.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: cuaca ekstremgagal panenimpor berasimpor gandumIPB Universitykarbohidratkerawanan pangankomoditas pangankrisis panganLPPM IPB University

Editor

Next Post
Gunung Ibu kembali meletus pada Minggu, 21 Agustus 2022. Foto tangkap layar magma.esdm.go.id.

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Ini Gunung Api Terbanyak Meletus hingga Agustus 2022

Discussion about this post

TERKINI

  • Episenter gempa 6,6 magnitudo Laut Banda, Maluku, pada Jumat, 22 September 2023, pukul 21.59 WIB. Foto Google Earth berdasarkan koordinat pusat gempa BMKG.Gempa 6,6 Magnitudo Laut Banda Maluku, Ini Analisis BMKG
    In News
    Jumat, 22 September 2023
  • Presiden Jokowi didampingi Menteri Siti Nurbaya meninjau persemaian Mentawir pada Kamis, 21 September 2023. Foto ppid.menlhk.go.id.Dari Mentawir Menghijaukan Ibu Kota Nusantara dan Kalimantan
    In News
    Kamis, 21 September 2023
  • Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono. Foto sustainabledevelopment.ugm.ac.id.Budi Setiadi: Teknologi AI Berperan Mengelola dan Melestarikan Sumber Hayati
    In Sosok
    Rabu, 20 September 2023
  • Ilustrasi kapal penangkap ikan. Foto moritz320/pixabay.com.Walhi: Ekonomi Biru Dorong Perampasan Ruang Laut di Indonesia, Ini Catatannya
    In Lingkungan
    Rabu, 20 September 2023
  • Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru
    In News
    Rabu, 20 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media