Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gempa Bogor M4,1 Dipicu Sesar Citarik yang Pernah Aktif Sejak 1968

Jumat, 11 April 2025
A A
Sesar Citarik pemicu gempa Bogor M4,1, 10 April 2025. Foto @DaryonoBMKG/X.

Sesar Citarik pemicu gempa Bogor M4,1, 10 April 2025. Foto @DaryonoBMKG/X.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Wilayah Kota Bogor, Jawa Barat dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan M4,1, Kamis, 10 April 2025 pukul 22.16 WIB. Hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km Tenggara Kota Bogor pada kedalaman 5 km.

“Gempa Bogor ini merusak dan merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono lewat cuitan dalam akun X @DaronoBMKG, 10 April 2025.

Sifatnya yang merusak sekaligus membuktikan, bahwa gempa Bogor adalah gempa tektonik. Hal itu tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dgn karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi.

Baca juga: Tyto alba, Predator Alami Penyeimbang Ekosistem yang Tak Dilindungi

Sementara hasil analisis mekanisme sumber gempa dari BMKG menunjukkan, bahwa gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip). Episenter gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri.

“Dugaan kami, pemicu gempa Bogor adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis menanisme sumber gempa dari BMKG,” terang dia.

Berdasar data yang dimilikinya, sebelumnya gempa Bogor M4,1, di sekitar jalur Sesar Citarik juga pernah terjadi gempa dangkal pada tahun 1968, 1971, dan 1975 sebanyak dua kali, 1990, dan 1995.

Baca juga: Anggota Komisi IV DPR Usul Pusat Dapat 50 Persen Pendapatan TWA Pulau Weh

14 unit rumah rusak ringan

Gempa ini dirasakan cukup kuat di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Depok dengan Skala Intensitas III-IV MMI. Gempa ini juga menimbulkan kerusakan ringan di beberapa bangunan rumah warga di Kota Bogor.

Peristiwa gempa Bogor M4,1 yang disertai suara gemuruh dan dentuman, menurut Daryono adalah wajar. Suara muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman sangat dangkal. Gempa sangat dangkal disertai suara ledakan, dentuman dan gemuruh.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryonogempa Bogorgempa kerak dangkalSesar Citarik

Editor

Next Post
Pakar klimatologi terapan IPB University, I Putu Santikayasa. Foto Dok. IPB University.

Putu Santikayasa, Regulasi Ketat Modifikasi Cuaca Cegah Dampak Buruk Lingkungan

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media