Wanaloka.com – Gempa tektonik Magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Samudra Hindia, tepatnya di selatan Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin 26 Agustus 2024 pukul 19.57.42 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan M5,5.
Episenter gempa bumi terletak di koordinat 8,85° LS; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 Km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km. Jika ditarik garis lurus, pusat gempa berada di dasar laut dan berjarak 95 kilometer sebelah barat daya dari wilayah Gunungkidul.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust).
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir Bandang Kota Ternate Jadi 16 Orang
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam siaran tertulis InaTEWS.
Dampak gempa bumi ini dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulon Progo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Juga di daerah Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Wonosobo, Banjarnegara, Tasikmalaya, dan Purwokerto dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuh Daryono.
Baca Juga: Banjir Bandang di Kota Ternate, 13 Orang Dilaporkan Tewas
Hingga pukul 22.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 31 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,0 dan magnitudo terkecil M2,3.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Baca Juga: Akibat Siklus El Nino dan La Nina di Indonesia Anomali Hujan April-Desember
Discussion about this post