Gerakan tanah di Desa Bojong Koneng menyebabkan 41 penduduk mengungsi lantaran rumah mereka alami kerusakan.
“Mengungsi ke dua titik lokasi yang lebih aman akibat tempat tinggal mereka mengalami kerusakan,” sebut Muhari.
Baca Juga: Menteri Siti Nurbaya: Tidak Perlu Perdebatan Pemanfaatan Ekonomi di Kawasan Ekosistem Leuser
BPBD Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna penyelamatan warga, pendataan dan melakukan upaya untuk menimimalisir kemungkinan terburuk.
Aliran listrik, kata Muhari, masih dipadamkan guna menghindari adanya hubungan arus pendek maupun hal lain yang tidak diinginkan.
“Jalan darurat juga sedang dibangun oleh swadaya masyarakat,” ungkap Muhari.
BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. Mengantisipasi potensi ancaman bencana hidrometerologi seperti tanah longsor.
Baca Juga:
“BNPB mengimbau agar melakukan upaya seperti monitoring lereng perbukitan, lereng tebing dan saluran air secara berkala untuk memininalisir potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan. Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu,” imbuh Muhari.
Prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Bogor hingga Rabu, 21 September 2022, berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga tinggi. [WLC01]
Discussion about this post