Wanaloka.com – Video berdurasi 49 detik yang diunggah akun Instagram @anak_esa pada 17 Agustus 2024 merekam detik-detik semburan awan panas bercampur material erupsi yang tiba-tiba dimuntahkan dari dalam kawah Gunung Dukono. Menimbulkan gumpalan-gumpalan besar pekat yang membumbung seperti kepala jamur-jamur raksasa. Suara gemuruh pun susul-menyusul dari dalam kawah.
Sementara di bibir kawah, sekitar 10 orang pendaki tampak masih bertahan di sana. Seolah mereka merasa aman saat gumpalan-gumpalan awan panas bercampur material pekat itu membumbung ke atas.
Padahal saat di atas, material itu bisa turun seperti hujan-hujan batu yang bisa menimpa siapapun bergantung arah angin. Awan panas itu pun bisa pula menerjang siapapun bergantung embusan angin. Kemudian satu per satu mereka bergegas turun.
Baca Juga: Daryono, Ini Maksud Gempa Selat Sunda dan Mentawai-Siberut “Tinggal Menunggu Waktu”
“Hentikan Puncak ke kawah Dukono! Detik-detik pendaki hampir dihantam material meletus ketika summit ke puncak Dukono pas momen 17 Agustus.
Ngeriii, aktivitas Dukono lagi tinggi hingga muntahan materialnya terlempar keluar dari kawahnya. Sebelum summit, mari kita observasi terlebih dahulu. Arah angin, seberapa kuat erupsinya, serta pertimbangan lainnya.
Jangan memaksa untuk mencapai puncak ketika situasi tidak memungkinkan. Jangan lupa, puncaknya adalah bonus. Pulang ke rumah dengan selamat adalah tujuan sebenarnya dari pendakian!” demikian pesan yang diunggah akun itu tiga hari lalu.
Baca Juga: PWYP Ingatkan Menteri ESDM Baru, Jangan Ada Lagi Solusi Palsu Transisi Energi
Dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tertanggal 20 Agustus 2024, otoritas kegunungapian mengidentifikasi mereka melakukan pendakian tanpa izin di kawasan berbahaya di kawasan Gunung Dukono yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara pada 17 Agustus 2024. Rekomendasi yang diberikan terkait aktivitas vulkanik adalah tidak ada aktivitas individual termasuk warga, pendaki, wisatawan mendekati kawah Malupang Warirang dan di dalam radius 3 km dari puncak.
Gunung Dukono Erupsi Level II
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono menyebutkan mereka beruntung dapat menyelamatkan diri dari abu letusan saat itu. Meskipun terpantau ada letusan, status aktivitas vulkanik Gunung Dukono masih berada pada level II atau Waspada.
Petugas PGA Dukono menegaskan, patut diketahui bahwa Gunung Dukono saat ini mengalami erupsi terus-menerus sehingga pendakian tidak diperbolehkan. Masyarakat, wisatawan juga pendaki diimbau untuk mematuhi rekomendasi, khususnya zona bahaya yang telah ditentukan.
Discussion about this post