Baca Juga: Menyelam Sambil Melakukan Transplantasi Terumbu Karang demi Wisata Berkelanjutan
Berdasarkan pantauan PGA Dukono pada Senin, 19 Agustus 2024, pukul 00.00 – 24.00 WIT, gunung api dengan ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut ini terlihat membumbungkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu. Intensitas tebal tinggi asap sekitar 100 – 500 meter dari puncak.
Sedangkan pada periode 1 – 15 Agustus 2024, terjadi 2.387 kali gempa letusan. Kondisi tersebut mengindikasikan tingkat aktivitas vulkanik Gunung Dukono masih tinggi.
Pada level tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan beberapa poin kepada otoritas daerah dan publik. Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.
Baca Juga: Tiga Menteri Gelar Upacara HUT ke-79 RI di Gunung, Dasar Laut dan Pulau Terluar
Kedua, mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin sehingga area landasan abunya tidak tetap. Ketiga, kondisi tersebut merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut yang digunakan saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Ingat, 21 Pendaki Tewas di Marapi
Terkait dengan insiden pendakian pada gunung api aktif, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga atau mereka yang akan mendaki gunung untuk memastikan keselamatannya.
Baca Juga: Tujuh Masalah Struktural Agraria yang Tak Disinggung Jokowi dalam Pidato Kenegaraan
“Pastikan situasi dan rekomendasi terhadap aktivitas vulkanik gunung api dari pemerintah daerah atau pun PVMBG,” tegas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
BNPB mengingatkan kembali tragedi pendakian pada gunung api aktif saat Gunung Marapi di Sumatra Barat pada 2023 lalu. Sebanyak 21 pendaki tewas terkena material vulkanik saat melakukan pendakian menuju puncak gunung.
“Saat itu aktivitas vulkanik Gunung Marapi juga berstatus level II,” imbuh Muhari. [WLC02]
Discussion about this post