Baca Juga: Status Gunung Api Iya Waspada, Letusan Bisa Akibatkan Longsoran ke Laut
PVMBG juga memperkirakan erupsi masih akan terjadi ke depan mengingat gempa pada vulkanik dangkal dan dalam mengalami kenaikan. Terekam pula gempa low frekuensi yang mengalami kenaikan dari periode sebelumnya mengindikasikan adanya aliran magma menuju permukaan.
Gempa tektonik lokal dan tektonik jauh juga mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Dari pengamatan instrumental, jenis gempa yang terekam pada periode 8 hingga 15 Oktober 2024 sebanyak 46 kali gempa letusan, 5 kali gempa guguran, 13 kali gempa hembusan, 71 kali harmonik, 3 kali gempa low frekuensi, 80 kali vulkanik dangkal, 49 kali vulkanik dalam, 12 kali gempa tektonik lokal, 50 kali tektonik jauh.
Untuk mengantisipasi dampak erupsi terhadap masyarakat, BPBD Flores Timur melakukan koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki – laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang. BPBD juga membantu masyarakat membersihkan rumah dari puing reruntuhan atap terdampak hujan abu Gunungapi Lewotobi Laki-laki.
Baca Juga: Sedimentasi Laut Perairan Morodemak Dimanfaatkan dengan Alasan Rehabilitasi
“Diimbau juga kepada masyarakat yang agar tetap memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” imbuh Muhari.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunungapi Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi khususnya di daerah Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo. [WLC02]
Discussion about this post