Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Hari Air Sedunia 2025, Sungai Mahakam Kehilangan Tuah Akibat Kepentingan Ekstraksi

Sungai Mahakam menjadi tak bertuah lagi karena terpolusi limbah penebangan hutan, limbah batu bara, limbah perkebunan sawit berupa pupuk dan pestisida, serta limbah domestik dari permukiman yang tumbuh dari hulu hingga ke hilir.

Sabtu, 22 Maret 2025
A A
XR Bunga Terung menyerukan konservasi Sungai Mahakam untuk keberlanjutan kehidupan makhluk hidup dalam peringatan Hari Air Sedunia, 22 Maret 2025. Foto Dok. XR Bunga Terung.

XR Bunga Terung menyerukan konservasi Sungai Mahakam untuk keberlanjutan kehidupan makhluk hidup dalam peringatan Hari Air Sedunia, 22 Maret 2025. Foto Dok. XR Bunga Terung.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kalimantan Timur mempunyai sungai abadi, sungai permanen yang airnya mengalir sepanjang tahun, yakni Sungai Mahakam. Sungai ini telah menjadi urat nadi kehidupan sejak semula masyarakat Kalimantan Timur ada dan terus bertahan hingga sekarang.

Mengingat sungai sangat penting untuk kehidupan, sehingga sejak dahulu sungai kerap disebut sebagai Air Kehidupan atau Tirta Amerta.

Untuk masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya, juga masyarakat Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara dan Samarinda, Sungai Mahakam pantas disebut sebagai Maha Kama. Artinya, anugerah kehidupan (cinta) yang agung atau besar.

Sungai Mahakam bukan hanya menjadi sumber air bersih, melainkan juga menjadi alur transportasi, jalur ekonomi. Juga ruang pertemuan kebudayaan dan penopang kehidupan karena hasil tangkapan berbagai jenis ikan yang bertumbuh dan berkembang di lingkungannya.

Sungai Mahakam memang unik, karena mempunyai cadangan air yang sangat besar. Tertampung di danau-danau dataran banjir {danau kaskade} di bagian Mahakam Tengah. Lumbung air itu ada di tiga danau besar, Semayang, Melintang dan Jempang, dan puluhan danau-danau lain yang lebih kecil.

Kisah tentang Mahakam diawetkan dalam penghormatan terhadap Pesut Mahakam, mamalia air tawar yang kerap dianggap sebagai binatang mitologis. Mitologi lain tentang Mahakam adalah tuah airnya. Dipercaya siapa pun yang meminum air Mahakam akan kembali ke Mahakam.

Ini menandakan air Mahakam adalah air yang memanggil.

Kehilangan tuahnya

Mahakam memang memanggil. Namun yang datang berbondong-bondong adalah pencari ‘harta karun’ Kalimantan Timur. Pada 1970-an, Mahakam dibanjiri kayu gelondongan, kayu hutan alami yang ditebang dari hutan hujan tropis yang ada di sekitar aliran Sungai Mahakam. Masa itu dikenal dengan nama Banjir Kap.

Ketika kejayaan kayu berlalu, Mahakam tidak juga sepi karena sampai kini, Sungai Mahakam menjadi salah satu alur teramai lalu lalang ponton pengangkut batu bara.

Sungai Mahakam berubah. Selama ini, sungai dan daerah aliran sungainya juga menjadi ruang hidup bagi 298 jenis burung, dimana 5 di antaranya adalah burung endemik, menjadi habitat bagi 147 jenis ikan air tawar, dan rumah terakhir bagi Pesut Mahakam, mamalia air tawar yang terancam punah. Dana satwa-satwa itu hidup terancam karena habitatnya makin tercemar dan rusak.

Mahakam yang merupakan ruang hidup bersama sejak jaman Kerajaan Hindu dan Kesultanan Islam ini, semakin hari semakin diprivatisasi untuk kepentingan ekstraksi. Pengerukan sumber daya alam Kalimantan Timur yang dibawa keluar, kemudian hanya meninggalkan cemar untuk Sungai Mahakam.

DAS Mahakam kehilangan tutupan hutan hujan tropis abadinya, evergreen low land rainforest. Sebab bukaan lahan hanya membawa sedimen yang membuat air Mahakam menjadi buruk dan danau-danau tempat penyimpanan airnya menjadi mendangkal. Padahal tutupan hutan ketika musim hujan memberi asupan nutrisi untuk Sungai Mahakam dari hulu hingga ke hilir ini.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Hari Air SeduniaKalimantan TimurSungai MahakamXR Bunga Terung

Editor

Next Post
Menteri Kehutanan menanam pohon di Puncak, Bogor, Jawa Barat, 22 Maret 2025. FOTO Dok. PPID Kementerian Kehutanan.

Janji Menteri Kehutanan, Lebih Banyak Menanam Pohon Daripada Menebang

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media