Wanaloka.com – Tiga ekor anak harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) lahir di Barumun Nagary Wildlife Sanctuary (BNWS) yang berada di Desa Batu Nanggar, Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara. Ketiga ekor harimau Sumatra itu hasil perkawinan Gadis (harimau betina) dengan Monang (harimau jantan).
Awal kelahiran tiga anak harimau Sumatra itu diketahui keeper BNWS dari pengamatan CCTV yang beroperasi 24 jam dan kemudian melaporkannya kepada Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) untuk diteruskan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BB KSDA) Sumatera Utara.
Hasil pengamatan langsung petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara, ke tiga bayi harimau sumatera itu sedang disusui induknya. Kondisinya terlihat sehat, namun belum dapat membuka mata. Untuk jenis kelamin ke tiga bayi harimau Sumatra itu belum bisa diindentifikasi karena petugas kesulitan mengamati dari jarak dekat, mengingat kandangnya luas dan ditutupi semak belukar. Kondisi kandang dibuat menyerupai kondisi di alam, meliputi ada pepohonan, semak belukar, dan sumber air. Pemantauan perkembangan tiga bayi harimau Sumatra itu terus dilakukan melalui pengamatan CCTV.
Gadis merupakan harimau Sumatra korban konflik dengan masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal. Gadis terkena jeratan pemburu yang mengakibatkan kaki kanan bagian depannya harus diamputasi. Harimau Sumatra betina itu dibawa ke tempat rehabilitasi di Sanctuary Harimau BNWS pada 2016. Umur Gadis saat ini diperkirakan sekitar 10 tahun.
Baca Juga: Dua Raptor Dilepasliarkan di Gunungkidul, Lima Satwa Dievakuasi dari Rumah Bupati Langkat
Sedangkan Monang, harimau Sumatra jantan itu berhasil dievakuasi dari Desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun pada 2017. Harimau jantan itu mengalami luka akibat terkena jeratan di perkebunan warga. Kini Monang diperkirakan berusia 9 tahun, dan untuk keamanan tiga anak harimau Sumatra yang baru lahir itu, Monang dipisahkan dari kandang Gadis dan tiga ekor anak harimau.
Tiga tahun lalu, tepatnya pada tanggal 8 Desember 2018, Gadis dan Monang telah memiliki sepasang anak harimau Sumatra yang diberinama Surya Manggala dan Citra Kartini. Kedua harimau Sumatra itu sudah berumur tiga tahun dan tengah disiapkan untuk dilepasliarkan ke alam.
Tahapan proses pelepasliaran dimulai dari pengamatan perilaku harian, analisis perilaku, pemeriksaan kesehatan dan persiapan lokasi pelepasliaran. Dari hasil pemeriksaan kesehatan dan analisis perilaku yang dilakukan Balai Besar KSDA Sumatera Utara bekerjasama dengan YPBMM dan Forum Harimau Kita, Surya dan Citra direkomendasikan layak untuk segera dilepasliarkan ke alam. Rencana pelepasliaran menunggu hasil survei lokasi.
Plt Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Irzal Azhar mengatakan kelahiran kembali tiga ekor anak harimau Sumatra menjadi harapan baru bagi program konservasi harimau Sumatra di Indonesia.
Mengingat kondisi populasinya sekarang ini cenderung terus berkurang dari tahun ke tahun. Pengurangan populasi disebabkan banyak faktor, seperti akibat perburuan, pemasangan jerat yang mengakibatkan luka atau kematian, juga masih tingginya konflik dengan manusia akibat rusaknya habitat.
Baca Juga: Ada Elang Caraka dan SPORC untuk Amankan Hutan, Begini Cara Kerjanya
Barumun Nagary Wildlife Sanctuary Harimau berlokasi di Desa Batu Nanggar, Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara. BNWS Harimau merupakan tempat dibangun Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan YPBMM pada 2016. Tempat itu digunakan untuk merehabilitasi harimau korban konflik.
Luas Sanctuary Harimau Barumun mencapai 30 hektare. Dengan lahirnya tiga ekor anak harimau dari Gadis dan Monang, kini Sanctuary Harimau Barumun dihuni delapan ekor harimau Sumatra, yaitu; Gadis (10 tahun), Monang (9 tahun), Surya Manggala (3 tahun dan siap dilepasliarkan), Citra Kartini (3 tahun dan siap dilepasliarkan), dan Dewi Siundol (6 tahun korban konflik dan sedang direhabilitasi).
Discussion about this post