“Work from home ini juga bisa menimbulkan cidera pada saraf tulang belakang,” kata Yudha.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Waspada, Ada Potensi Likuefaksi Usai Gempa Pasaman
HNP atau saraf kejepit meningkat frekuensinya pada orang yang bekerja dalam posisi duduk. Mengingat saat duduk, beban tidak didistribusikan ke panggul atau lutut dan kaki. Melainkan 100 persen beban diterima tulang belakang, sehingga bantalannya rusak dan menimbulkan saraf kejepit.
Tanda cedera tulang belakang antara lain nyeri anggota tubuh yang hebat, kelemahan anggota tubuh bagian atas (tangan) dan bagian bawah (kaki), nyeri disertai riwayat trauma (jatuh), nyeri disertai riwayat keganasan (tumor).
“Ketika nyerinya mengganggu dan tidak bisa berkurang dengan istirahat, harus diwaspadai dan segera memeriksakan diri ke fasilitas atau dokter ortopedi terdekat untuk dilakukan assessment bersama,” jelas Yudha.
Baca Juga: Agung Satyawan: Jika Ukraina Jadi Anggota NATO, PD III Dikhawatirkan Meletus
Ada beberapa tips sederhana untuk menghindari cidera tulang belakang, terutama ketika pandemi. Pertama, detoksifikasi handphone. Yakni dengan tidak melihat layar handphone selama dua jam. Kedua, menggunakan standing table ketika bekerja dari rumah. Mengingat ketika duduk semua beban diterima tulang pinggang. Sedangkan menggunakan standing table membuat beban didistribusikan ke panggul dan lutut. Ketiga, juga dapat memperkuat extensor mechanism tulang belakang.
“Ekstensor tulang belakang adalah otot. Jadi, coba latihan otot tulat belakang dengan stretching dan strengthening otot-otot tulang belakang,” tutur Yudha. [WLC02]
Discussion about this post