Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Kaur, Bengkulu memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono yang dikutip dari laman akun media sosialnya, Selasa malam.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Lagi Ancaman Gempa Megathrust di Selatan Jawa, Siapkan Mitigasi
Guncangan gempa Kaur, Bengkulu, di Kabupaten Kaur dirasakan dalam skala intensitas V MMI. Getaran guncangan gempa dalam skala V MMI menurut BMKG yakni, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Sedangkan di wilayah Liwa gempa dirasakan dalam skala IV hingga V MMI. Wilayah Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, dan Enggano guncangan gempa dirasakan dalam skala IV MMI.
Skala IV MMI yakni, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Baca Juga: Pakar UGM Perkirakan Harga BBM Subsidi Naik Menyumbang Total Inflasi 7,17 Persen
Guncangan gempa Kaur, Bengkulu turut dirasakan dalam skala III hingga IV MMI di wilayah Kota Bengkulu, Muko-muko, Argamakmur, Manna, Putri Hijau, Musi Rawas, Oku Selatan, Lubuk Linggau, Lahat, dan Pagar Alam.
Untuk wilayah Martapura, Panimbang, Kecamatan Ngaras, Bandar Lampung, Muara Dua, Semaka, Pematang Sawah gempa dirasakan dalam skala III MMI. Skala III MMI yakni, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Dampak gempa juga dirasakan hingga wilayah Bayah, Malingping, Ujung Kulon, Kecamatan Pesisir Tengah dalam skala intensitas II-III MMI. Sementara di Kerinci dan Padang, gempa dirasakan dalam skala II MMI.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 22.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” tulis Daryono. [WLC01]
Discussion about this post