Selasa, 23 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

IPCC: Krisis Iklim Memakan Korban Jiwa, Perbankan Harus Hentikan Pendanaan Batu Bara

Penggunaan energi batu bara turut menyumbang krisis iklim di dunia. Persoalannya, perbankan pun turut menyumbang pelanggengan penggunaan batu bara. Bagaimana sikap para ilmuwan dunia?

Rabu, 2 Maret 2022
A A
Ilustrasi konisi bumi akibat penggunaan energi fosil. Foto sumanley/pixabay.com.

Ilustrasi krisis iklim di bumi. Foto sumanley/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) atau Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim pada 2022 mengemukakan bahwa dunia tengah menghadapi konsekuensi nyata dari perubahan iklim. Lantaran mengorbankan banyak jiwa, memperburuk produksi pangan, menghancurkan alam, dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Beberapa dari kerusakan sudah terjadi dan tidak dapat diubah lagi.

Pada laporan panel ilmiah yang berisi para ilmuwan seluruh dunia yang dibentuk oleh dua organisasi PBB, yakni World Metrologial Organization (WMO) dan United Natios Environment Programme (UNEP) pada 1988 ini, juga mendesak ada aksi global antisipatif bersama untuk menghindari “hilangnya waktu yang sempit menutup secara singkat dan cepat agar bisa menyelamatkan masa depan yang layak huni dan berkelanjutan bagi semua”.

Dengan prediksi meningkatnya suhu panas bumi pada masa depan, kerusakan akan meningkat dengan cepat. Kelambanan dalam bertindak akan mematikan. Adaptasi dapat membantu mengatasi beberapa kerusakan ini. Namun ada masalah kekurangan dana, karena emisi yang terus meningkat akan ada lebih banyak risiko yang tidak dapat dihadapi umat manusia dengan beradaptasi.

Baca Juga: Hujan Es, Dampak Perubahan Iklim dan Membawa Polutan

Melakukan kebijakan dengan mengurangi emisi lebih cepat akan menjadi satu-satunya cara untuk membatasi permasalahan atau dampak parah dari bencana dari perubahan iklim.

“Sekali lagi ilmuwan yang tergabung dalam IPCC menegaskan bahwa kita harus segera bertindak untuk dapat meredam dampak krisis iklim agar tidak semakin memburuk keadaan. Karena krisis iklim kini telah membahayakan kehidupan bumi dan seluruh penghuninya,” ujar Jeri Asmoro dari Indonesia Digital Campaigner 350.Org dalam siaran pers IPCC, Selasa, 1 Maret 2022.

Semua pihak punya peran besar untuk menghentikan krisis iklim ini, termasuk sektor perbankan. Mengingat sebagian perbankan masih menjadi pihak yang menyebabkan berbagai bencana iklim terus terjadi ketika masih mendanai proyek energi fosil.

Baca Juga: Ini Beda Penyebab Kanker pada Anak dan Orang Dewasa

“Kita semua mempertanyakan peran mereka. Apakah mereka bagian dari solusi dengan melakukan praktik keuangan berkelanjutan yang sejati?” tanya Jeri.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: batu baraEmisi gas rumah kacaIPCCKrisis IklimMasyarakat AdatPBBperubahan iklimUNEPWMO

Editor

Next Post
Evakuasi warga terdampak banjir Kota Serang, Provinsi Banten, pada Rabu, 2 Maret 2022. Foto BPBD Kota Serang.

Banjir Kota Serang, BNPB: 3 Orang Meninggal Dunia, 2 Orang Hilang

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media