Wanaloka.com – Obesitas merupakan kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan. Penyebabnya karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Jika obesitas terjadi pada anak, maka anak rentan menderita berbagai penyakit yang sulit dikelola.
Berikut gejala klinis anak obesitas yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Seperti wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher). Kemudian dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Perutnya membuncit dan dinding perut berlipat-lipat.
Dalam kondisi ekstrim, sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil.
Baca Juga: BNPB Libatkan 106 Mahasiswa Data Rumah Rusak Dampak Gempa
“Lebih tepatnya, perlu pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh,” kata dokter Winra Pratita dari IDAI sebagaimana dilansir dari laman kemkes.go.id, Kamis, 3 Maret 2022.
Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Si anak kemungkinan cepat depresi dan percaya dirinya rendah.
Kemudian di bagian paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Tandanya adalah mendengkur saat tidur.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Desak PBB Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Tak menutup kemungkinan mengalami kelainan jantung atau kolesterolnya tinggi. Bisa juga peningkatan tekanan darah. Pada bagian hati terjadi perlemakan dan pada perut anak bisa mengalami gerd. Selanjutnya pada pankreas bisa berisiko diabetes tipe 2. Sedangkan bagian lutut mengalami artritis atau nyeri pada sendi.
Bisa juga kakinya bengkok akibat penimbunan berat badan yang sangat masif dalam waktu yang sangat singkat. Bagian reproduksi anak perempuan bisa mengalami menstruasinya tidak teratur atau lebih cepat daripada teman-temannya.
Discussion about this post