Wanaloka.com – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur telah mengajukan upaya banding atas putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dalam perkara penganiayaan terhadap jurnalis Tempo, Nurhadi. Pengajuan banding telah disampaikan pada 17 Januari 2022.
“Semoga hasil sidang banding seperti yang kita harapkan bersama,” kata JPU Winarko dalam rilis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya yang diterima Wanaloka, Selasa, 18 Januari 2022.
Sebelumnya, AJI memang mendorong JPU untuk mengajukan banding. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan, menurut Ketua AJI Surabaya Eben Haezer, pertama, vonis 10 bulan dari Majelis Hakim PN Surabaya jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa yang 1 tahun 6 bulan penjara. Bahkan vonis hakim tidak sampai 2 per 3 tuntutan JPU.
Baca Juga: Puluhan Perusahaan Pelaku Karhutla Digugat KLHK, 12 Perkara Berkekuatan Hukum Tetap
Kedua, hakim bisa menjatuhkan vonis yang lebih berat dengan mempertimbangkan status dua terdakwa yang merupakan anggota Polri aktif.
“Yang mereka lakukan mencoreng nama baik institusi penegak hukum yang notabene lebih paham mengenai aturan hukum. Sudah sepantasnya kalau jadi hal yang memberatkan,” kata Eben.
Ketiga, vonis yang lebih berat dapat memberikan efek jera kepada dua pelaku. Sekaligus menjadi pengingat, bahwa tindakan menghalangi kinerja pers dapat dikenakan sanksi pidana.
Vonis 10 bulan
Discussion about this post